tag:blogger.com,1999:blog-14853085381430761502024-03-05T22:14:46.064+07:00PK IMM Fakultas Dakwah dan KomunikasiAnggun dalam Moral, Unggul dalam Intelektual, Radikal dalam GerakanKarya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.comBlogger64125tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-59981453382825203002019-09-25T19:56:00.000+07:002019-09-25T19:56:03.753+07:00Shadaqah Sampah oleh Abdul Aziz<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVC51mWFBBZBAbKCwZakPdX8adUEfl2OrfYePW26D7s1aarRBEeCC_G7TJzkDR0UPLx4bkoAs_Yxx872K2HAgIIj96-kQfxplOoBKuLMV6mcAvLXQOWBQHEcaMGDmovBCsHAjeseuTJnQ/s1600/299787-P7FMQN-942.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVC51mWFBBZBAbKCwZakPdX8adUEfl2OrfYePW26D7s1aarRBEeCC_G7TJzkDR0UPLx4bkoAs_Yxx872K2HAgIIj96-kQfxplOoBKuLMV6mcAvLXQOWBQHEcaMGDmovBCsHAjeseuTJnQ/s1600/299787-P7FMQN-942.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">S</span><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">ampah
telah menjadi permasalahan akut di dunia yang memunculkan permasalahan baru
seperti permasalahan lingkungan, kesehatan, konflik sosial, dan sebagainya.
Salah satu contohya adalah </span>penggunaan plastik yang merusak ekosistem kelautan
sehingga menyebabkan seekor anak penyu mengalami bengkak dibagian perutnya dan
tidak lagi bisa mengendalikan daya apung karena terlalu banyak memakan plastik.
Penyu tersebut dirawat di rumah sakit yang khusus merawat hewan yang menelan
limbah plastik di Kenya.<a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[1]</span></span></span></a></span></div>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Seperti
apa yang tertera pada jurnal Jenna Jambeck yang berjudul <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Plastick waste inputs from land into the ocean” </i>menjelaskan bahwa
sampah yang dihasilkan banyak mencemari lautan yang sebagian dihasilkan dari
wilayah daratan terutama kota-kota besar. Indonesia dinobatkan sebagai salah
satu negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua dari 192 negara sebagai
penyumbang sampah plastik ke lautan dengan volume sampah 187,2 juta ton sampah
per tahun di bawah negara Cina dengan volume sampah 262,9 juta ton sampah per
tahun dan diurutan ketiga adalah negara Filipina 83,4 juta ton sampah per tahun<a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Masalah
tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu
tidak sadar akan hal kebersihan lingkungan. Minimnya sistem sanitasi yang
kurang memadai. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus,
penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering
menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan
kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Guru
Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Purnawan Junaidi tak
membantah temuan ini. Purnawan menyebut, hal ini bahkan dapat dilihat di dalam
kebiasaan sehari-hari dan pola sanitasi masyarakat Indonesia. Misalnya, masih
banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki jamban dan fasilitas sanitasi
yang memadai di tempat tinggalnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Hasil
dari ketidakseimbangan dan kerusakan lingkungan hidup tidak hanya menimbulkan
panas bumi yang luar biasa, tapi juga terkait dengan aspek kesehatan masyarakat.
Bagaimana mungkin kita dapat hidup sehat dengan lingkungan yang tidak mendukung
kesehatan. Ketidakseimbangan lingkungan memunculkan banyak sekali penyakit pada
unsur lingkungan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Oleh
karena itu, perlu adanya kerja sama pemerintah dengan masyarakat dalam Kelestarian
fungsi lingkungan hidup karena menjadi tumpuan masyarakat untuk terjaganya
kesehatan. Oleh karena itu diperlukan metode yang tepat untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Salah satu metode yang telah diterapkan adalah sodaqoh
sampah. Sodaqoh Sampah adalah modifikasi ulang dari pengelolaan sampah berbasis
3R (Reuse, Reduce, Recycle) dengan memberikan sentuhan teologi didalamnya.
Shodaqoh sampah adalah konsep dan gagasan yang dikembangkan oleh Majelis
Lingkungan Hidup Muhammadiyah (MLH).<a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Sodaqoh sampah ini berguna
untuk mengurangi penggunaan sampah dan mengolah sampah, agar menjadi produk
prekonomian yang sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah menyebutkan bahwa sampah harus dianggap sebagai
sumber daya nilai ekonomi dan dimanfaatkan sebagai hal yang bermanfaat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Salah
satu tempat yang telah menerapkan metode sodaqoh sampah yaitu dusun Pakem, Desa
Tamanmartani, Kecamatan Kalasan Sleman, Yogyakarta. Dengan mendirikan
organisasi PSM (Pengelolaan Sampah Mandiri) “Permata” yaitu organisasi non-pemerintah
yang beroperasi di sektor konservasi lingkungan. Organisasi ini telah didirikan
pada tanggal 5 Februari 2012,<a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> dengan mengedepankan peran
pemuda dalam penanggulangan dan pengolahan sampah.<span style="background: white;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sehingga metode pengelolaan sampah
tersebut dapat terus berkembang secara efektif dan berkelanjutan.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Dalam
konsep Islam, pemberdayaan secara sederhana dapat diartikan mengubah seseorang
yang semula berstatus mustahik (orang yang berhak menerima zakat) menadi muzakki
(orang yang berkewajiban mengeluarkan zakat). Definisi ini memberikan adanya
mobilitas sosial menuju pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat.<a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Pranarka dan Moeljarto
menyatakan bahwa pemberdayaan pada dasarnya terbentuk oleh ide untuk menempatkan
manusia lebih sebagai subyek dari dunianya sendiri. Pada proses pemberdayaan,
salah satu penekanannya adalah pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian
kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat, agar individu di dalam masyarakat
menjadi lebih berdaya. Dengan kata lain, proses pemberdayaan masyarakat sering
disebut dengan istilah <i>peran serta masyarakat </i>atau popular dengan
istilah Pembangunan Bertumpu Kepada Masyarakat (Community Based Development).
Istilah peran serta sering juga disebut dengan partisipasi. Partisipasi
tersebut secara umum mempunyai pengertian sebagai suatu usaha berkelanjutan,
yang memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan, baik secara
aktif maupun pasif.<a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Gerakan
shodaqoh sampah diilhami oleh permasalahan lingkungan yang tentunya tak bisa
lepas dari peran manusia sebagai bagian dari sistem lingkungan. Manusia terlalu
mengeksploitasi alam dan mengedepankan pola yang konsumtif. Akibatnya kondisi
bumi dan alam (sebagai makro kosmos) menjadi kian parah, dan Muhammadiyah
melihat perlu adanya <i>tools </i>yang mampu untuk merubah perilaku manusia
agar lebih bijak dan arif pada lingkungan.<a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div style="mso-element: footnote-list;">
<!--[if !supportFootnotes]--><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br clear="all" />
</span><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Gloria Setyvani Putri,<i style="mso-bidi-font-style: normal;">”Laut Dunia Darurat
Sampah Plastik, Indonesia Turut Menyumbang”</i>, National Geographic Indonesia,
diakses dari
http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/12/laut-dunia-darurat-sampah-plastik-Indonesia
-turut-menyumbang, pada tanggal 17 April 2018 pukul 21.34 WIB.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Janna
Jambeck, “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Plastick waste inputs from land
into the ocean”, </i>(Marrine Pollution, Vol.347, 2015), Hal.769.</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> Abdul
Fatah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Pengelolaan Sodaqoh Sampah di
Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta”</i>, (Prosiding Seminar Nasional
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan; 2013), Hal.551.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn4" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> Azis Muslim, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“The Effect of Rubbish Management Socialization Based on Indonesian
Ulama Council’S <span style="mso-bidi-font-style: italic;">Fatwa </span>Number 47
of 2014 on Community Behavior in Dealing with Rubbish Problem”</i>, (Asian
Social Science; Vol. 13, No. 10; 2017), Hal. 58.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn5" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Suyanto,
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Membangun Kesadaran Sodaqoh Sampah
Sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat”, </i>(Jurnal Pemberdayaan Lingkungan:
Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan), Vol. 1, No. 2 (2017), Hal. 251.</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Faizah<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">,
”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis
Masyarakat (Studi Kasus di Kota Yogyakarta)”</i>, Pascasarjana Universitas
Diponegoro Semarang, 2008, Hal. 30-31.</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><a href="file:///C:/Users/Fatahillah%20Azis/Downloads/SHAREit/Redmi%204X/file/Sodaqoh%20sampah.docx#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 107%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Abdul
Fatah, Tukiman Taruna , Hartuti Purnaweni, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Pengelolaan Shodaqoh Sampah di Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta</span>”,</i> (<span style="mso-bidi-font-style: italic;">Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
2013), Hal. 551.</span></span><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<br />IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-77028106657703970422018-04-05T13:46:00.005+07:002018-04-05T13:47:59.778+07:00Bedah Film Dokumenter "The Mahuzes"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6PKzoIMPKK1OIbxHXNwwSMZhpqkG7m5ucy0_pNgwaecFaqyZAV3QcARnCwpPlX_CrFxbvealFt9zM5h4QZGyYvNzwxxvHYIgXItMC24KPlC1w5L0bepHqpktGEXiw5vKQs9c63yN3MDM/s1600/PHOTO+THE+MAHUZES.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="1280" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6PKzoIMPKK1OIbxHXNwwSMZhpqkG7m5ucy0_pNgwaecFaqyZAV3QcARnCwpPlX_CrFxbvealFt9zM5h4QZGyYvNzwxxvHYIgXItMC24KPlC1w5L0bepHqpktGEXiw5vKQs9c63yN3MDM/s640/PHOTO+THE+MAHUZES.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
IMM DY - Hallo immawan dan immawati yang insya Allah dirahmati oleh Allah Swt, kali ini bidang Tabligh keilmuan PK dakwah akan mengadakan sebuah kegiatan yang sangat menarik yaitu nonton bareng sekaligus bedah film dokumenter yang berjudul "The Mahuzes". kegiatan ini nantinya akan dilaksanakan pada </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Hari/Tgl<span style="white-space: pre;"> </span> : sabtu, 7 April 2018. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Lokasi<span style="white-space: pre;"> </span>: Aula Cabang Sleman Lt.2, Jl. Laksda Adisucipto no.112 b, Sleman.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Waktu <span style="white-space: pre;"> </span>: 09.30 - Selesai </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Yuk ikuti dan saksikan film Dokumenter yang diproduksi oleh Watchdoc ini, serta ramaikan diskusi asiknya. bawa teman-temanmu sebanyak-banyaknya. biar rame nontonya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
untuk info lebih lanjut yuk pantengin terus akun media sosial kita Instagram PK IMM Dakwah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbZzjeg36kgRR9S08kg2Jouihe101oHDgXm3PQ5J1TVapw8kKijNQ1ypqzVaBlR8aUFFXIYqROZYTrYD4zY6l2HMI73eEanBKnFyJt2Mk4YwzlWu5JADXUYwtrlejMq_sOgIup76uOBl0/s1600/BEDAH+FILM+THE+MAHUZEs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbZzjeg36kgRR9S08kg2Jouihe101oHDgXm3PQ5J1TVapw8kKijNQ1ypqzVaBlR8aUFFXIYqROZYTrYD4zY6l2HMI73eEanBKnFyJt2Mk4YwzlWu5JADXUYwtrlejMq_sOgIup76uOBl0/s320/BEDAH+FILM+THE+MAHUZEs.jpg" width="320" /></a></div>
<br />IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-31944276718164090892018-03-21T17:26:00.001+07:002018-03-21T17:26:11.490+07:00CARA JITU DAPAT IDE MENULIS ARTIKEL<h2 style="text-align: justify;">
Cara Jitu Dapat Ide Menulis Artikel </h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwCJv__C-f8xBevlxgVg8l1lOIXtQZlgEQEGFUDrS7Gyn5qTsax1iwg3v0qhuXoTZb_ztSV8_SpQpFS8meJtnb6ImhdTAgj2t587B4VpB9SpQyhJMC9P909hAkLm2aiq9nTWIX5oYaz8/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="736" data-original-width="1378" height="340" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwCJv__C-f8xBevlxgVg8l1lOIXtQZlgEQEGFUDrS7Gyn5qTsax1iwg3v0qhuXoTZb_ztSV8_SpQpFS8meJtnb6ImhdTAgj2t587B4VpB9SpQyhJMC9P909hAkLm2aiq9nTWIX5oYaz8/s640/a.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bid Media</b> - Menulis adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan mood dang gengsi yang tinggi untuk anak-anak jaman now, kenapa begitu? ya karna hal pekerjaan ini butuh waktu yang tdak cepat dalam menyelesaikannya, dan yang paling sering jadi masalah adalah IDE. yah ide adalah sesuatu yang kadang bisa spontan kita dapatkan saat merenung berjongkok diatas kloset kamar mandi itu, bisa juga menjadi hal yang paling sukar kita dapatkan layaknya menilat sikut tangan kita sendiri. coba aja !</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
lalu bagaimana masalah ini kita bisa temukan solusinya. jujur sampai artikel ini ditulis pada baris ini penulis juga masih bingung. oke akhirnya penulis mulai mencoba berimprovisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
okee tips pertamanya adalah........</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
IMPROVISASI</h4>
<div style="text-align: justify;">
saya tidak akan jelaskan apa arti etimologi dan epistimologi dari kata ini, tapi setau saya improvisasi adalah "mengarang dalam tempo yang sesingkat-singkatnya". contohnya yaa tulisan ini, saya bingung mau nulis apa dan akhirnya kebingungan itu sendiri yang saya tulis. namun tulisannya harus tetap berdasar dengan data atau pengetahuan yang telah kalian pahami sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Data atau pengalaman yang mungkin telah kita baca seblumnya berfungsi untuk memperkuat tulisan kita agar nantinya tidak menjadi tulisan yang menyesatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
NYANTAI</h4>
<div style="text-align: justify;">
Buat dapetin sebuah ide dan inspirasi, yang paling utama yaa pikiran kalian harus santai alias relax. Ketika fikiran kita terbebani banyak hal biasanya inspirasi sulit untuk masuk, lalu Bagaimana cara bersantai? Itu terserah kalian bagaimana caranya, mungkin tidur-tiduran, makan, duduk santai, mendengarkan lagu dsb. Kenapa harus bersantai?. Kemudian cobalah untuk keluar dari ruangan, lalu sambil melihat-lihat sekitar kalian misal mobil lewat atau dedaunan pohon yang melambai-lambai dan sebagainya. Biasanya kalian akan cepat mendapatkan ide atau inspirasi di sini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
CARI TEMPAT YANG PAS</h4>
<div style="text-align: justify;">
Naah, ketika kalian ingin membuat suatu karya bait itu desain grafis atau editing video, sebelum masuk ke zona eksekusi maka biasakan untuk mencari ide dengan membaca-baca draft desain yang kalian buat sebelumnya ditempat yang kalian suka, misal, kafe, angkringan, di bawah pohon, atu bahkan di WC, tapi kebiasaan yang satu ini tolong dikurangin (kasian yang ngantri).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan berada di tempat-tempat yang kalian sukai biasanya akan cepat otak kalian untuk mendapatkan sebuah ide dan inspirasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
NGOMONG SENDIRI</h4>
<div style="text-align: justify;">
Yaa betul kalian harus melakukan komunikasi dengan diri sendiri, alias ngomong sendiri Kedengarannya ya emang gila, tapi berdiskusi itu gak harus sama orang lain. Coba berdiskusi dengan diri kalian sendiri di dalam hati untuk menemukan sebuah keputusan untuk ide dan inspirasi kalian. Cocok gak menurutmu apa yang kamu pikirkan, dan cobalah untuk mengkritik dan menilai ide kalian sendiri. Yaa tentunya untuk membangun hasil yang luar biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
BERDISKUSI</h4>
<div style="text-align: justify;">
Selain dari ngomong sama diri sendiri, kalian juga harus banyak berdiskusi sama orang tua, teman-teman atau orang lain mengenai ide dan inspirasi kalian. Sehingga kalian bisa melihat ide dan inspirasi kalian dari berbagai macam sisi dan pendapat orang lain. Dan yang paling penting adalah penilaian terbaik itu dari orang lain, apalagi kalau karyamu untuk disajikan untuk orang banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Usahakan DICATAT !</h4>
<div style="text-align: justify;">
Jika dalam fikiran kalian sudah terbayang dengan ide dan inspirasi kalian, segera catat secepatnya. Ini dilakukan untuk mencegah kalian terlupa dengan ide dan inspirasi kalian. Apalagi bagi kalian yang lemah dalam ingatan, maka usahan untuk selalu sediakan sketch book disisi kalian gunakan untuk mencorat-coret ide kalian. Dan kemudian dirapihkan dengan menulis ulang sehingga apa yang kalian tulis benar-benar masuk kedalam memmori otak kalian dan tentunya mencegah kecelakaan “lupa” saat sudah berda di depan area “eksekusi”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
okee itu dia tips jika kalian merasa cocok silahkan diterapkan atau boleh banget lhoh di share juga, semoga bermanfaat</div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-29611826842595553882018-01-17T23:36:00.000+07:002018-01-17T23:36:10.065+07:00Gotong-Royong, Refleksi Nilai Kerelawanan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3XvWlxCegjWBDchD4mk4dOzNCOpK6gTN-lrLL0UdxRkLa5xwN7S_llM6pLwV-jiLrhyphenhyphen-d4lNAfYfl4VVqzSz4UGH4Db5xM6OIpUfrOV3yhez8meWTqSvDgTfotWEVUVu6SgMhCjnlzcg/s1600/Banjir+Semanu+Gunung+kidul%252C+Jogja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3XvWlxCegjWBDchD4mk4dOzNCOpK6gTN-lrLL0UdxRkLa5xwN7S_llM6pLwV-jiLrhyphenhyphen-d4lNAfYfl4VVqzSz4UGH4Db5xM6OIpUfrOV3yhez8meWTqSvDgTfotWEVUVu6SgMhCjnlzcg/s320/Banjir+Semanu+Gunung+kidul%252C+Jogja.jpg" width="320" /></a></div>
<b><br /></b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Badan Pengurus Harian -</b> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Gotong
royong adalah istilah yang menunjukkan kebersamaan dalam melakukan sesuatu.
Paul Michael Taylor dan Lorraine V. Aragon menyatakan bahwa gotong royong is
cooperation among many people to attain a share goal. Kebersamaan dalam konteks
hubungan social menunjukkan relasi yang dilakukan masyarakat dengan merujuk
pada ciri seperti rukun (mutual adjustment) atau tolong menolong (reciprocal
assistance). Dalam bahasa jawa, terdapat istilah gugur gunung yang dapat disepadankan
dengan gotong royong. Kedua istilah tersebut dalam tulisan tersebut adalah
interchangeable yaitu sepadan dan saling menggantikan.</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br /></span>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gugur
gunung mempunyai makna kerja sosial yang harus dilakukan secara bersama-sama
untuk menyelesaikan kerja yang berat seolah-olah seperti meruntuhkan gunung.
Menilik namanya, gugur gunung berarti menghancurkan gunung. Mustahil jika
seseorang diri mampu merobohkan gunung yang besar. Istilah gugur gunung memberi
inspirasi dan spirit kepada orang banyak agar tidak silau terhadap pekerjaan
yang sangat berat. Pepatah ini mungkin dapat dipersamakan dengan ungkapan,
berat sama dipikul ringan sama dijinjing, sebuah ungkapan luhur yang menekankan
kebersamaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam
kehidupan masyarakat (jawa), gotong royong merupakan konsep moral dalam
berinteraksi. Sebagai konsepsi moral, menginspirasi kegiatan sosial
kemasyarakat untuk saling membantu atau berbagi beban dalam mengatasi
kesulitan. Gotong royong as a tool of social problem solver menjadi dominan
untuk menjaga kohesi sosial. Ikatan sosial terbentuk saat melakukan kegiatan
bersama dengan motivasi saling membantu, meringankan beban anggota masyarakat
yang membutuhkan uluran bantuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gotong
royong memiliki sifat ketersalingan (reciprocality), dimana anggota masyarakat
saling menyadari keterkaitan dan ketergantungan satu dengan yang lainya.
Ketersalingan disini juga dapat dimaknai dalam perspektif prinsip tabur-tuai,
anggota masyarakat yang sudah mengulurkan bantuan pada suatu saat didepan akan
memperoleh balasan dari uluran tangan yang pernah dilakukan. Namun tidak harus
demikian karena terdapat sosial wisdom yaitu keiklasan dalam mengulurkan tangan
ketika melakukan gotong royong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keikhlasan
inilah yang menjadi ‘jaminan’ lahirnya kerukunan sebagai manifestasi nilai
keharmonisan dalam masyarakat. Ketersalingan dalam gotong royong dan
kemungkinan anomaly prinsip tabur-tuai tetap menjamin terjadinya kerukunan dan
tolong menolong dalam sebuah masyarakat. Ikhlas menjadi nilai yang mendorong
tidak hanya untuk melakukan gotong-royong, tetapi juga menjadi ‘jaring
pengaman’ untuk ditidak melakukan ‘balas dendam’ ketika ada anggota masyarakat
tidak melakukan gotong royong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gotong Royong, Jogja Peduli<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Pada tanggal 28 November 2017, Kota
Jogja dilanda sebuah bencana yang bernama Badai Dahlia. Badai ini terjadi
selama 3 hari. Hujan yang mengguyur Jogja selama 3 hari disertai angin yang
tiada henti membuat bencana yang tidak dapat untuk dihindari. Tercatat beberapa
daerah di Jogja mulai tergenang air seperti di Gunung Kidul, Bantul, maupun di
Jogja Kota. Bahkan di Bantul terjadi jembatan ambruk karena tidak kuat menahan
debit air sungai yang sedang banjir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Gunung Kidul termasuk daerah yang
terkena banjir cukup parah, banjir ini membuat masyarakat kehilangan tempat
tinggalnya, lahan pertanian, dan melumpuhkan kegiatan perekonomian. Bencana ini
membuat masyarakat terutama yang tinggal di Jogja tergerak hatinya untuk
membantu korban bencana dengan memberi bantuan seperti sembako, pakaian,
alat-alat kebersihan, obat-obatan, dll. Masyarakat Jogja, dengan sigap dan
tanggap menghadapi bencana ini dengan cara gotong royong. Ini adalah sebuah
kerelawanan dan aksi kemanusiaan yang menjadikan Jogja tetap kuat, Jogja tetap
istimewa.<o:p></o:p></span></div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-36342012943972637592018-01-16T10:00:00.000+07:002018-01-16T10:00:54.375+07:00REFLEKSI NILAI KERELAWANAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdTELfA2_InjZmRtxvObDb6YcKXDhWL18hsEF1fd4joRQSbdygXMT4Rrz2f5WXUoQ8SB6uDg68PZY5GXQFbW0RSQLpmvNcpQY2QojOeZRZGI3y416G1e66sr9OfjWQxnHePGINhDkyok/s1600/banjir_1801_02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdTELfA2_InjZmRtxvObDb6YcKXDhWL18hsEF1fd4joRQSbdygXMT4Rrz2f5WXUoQ8SB6uDg68PZY5GXQFbW0RSQLpmvNcpQY2QojOeZRZGI3y416G1e66sr9OfjWQxnHePGINhDkyok/s1600/banjir_1801_02.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><b>Bidang Tabligh Keilmuan - </b>Setiap
manusia memiliki rasa peduli terhadap oranglain terutama orang terdekat seperti
keluarga, tetangga, teman dekat, sahabat, dan sebagainya. Bila mereka mengalami
kesulitan atau kesusahan, maka sebagai orang terdekatnya secara refleks untuk
membantu. Rasa kepedulian sudah tertanam terhadap orang-orang terdekat,
sehingga jika mereka mengalamai kesusahan maka kita akan langsung membantu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Akhir-akhir Bulan November 2017,
D.I.Yogyakarta yang disebut kota aman, nyaman, dan ramai akan wisata, dilanda
bencana banjir dan tanah longsor. Curah hujan yang ekstrim disertai angin
kencang menyebabkan daerah terutama Gunungkidul, Bantul terendam banjir yang
cukup tinggi dan dilanda tanah longsor. Bencana alam tersebut membawa kesedihan
dan kesusahan terhadap warga disekitar daerah tersebut, karena mereka
kehilangan tempat tinggal, sarana prasarana dan lain sebagainya. Akan tetapi, terdapat
hikmah dari setiap musibah antara lain sebagai manusia harusnya menjaga
kelestarian lingkungan dan peduli terhadap alam. Di samping harus peduli dengan
alam, bencana alam merefleksikan bahwa sebagai manusia saling bantu membantu
terhadap orang lain yang mengalami kesusahan. Bencana tersebut menggerakan
kesadaran dan hati nurani kita untuk peduli terhadap mereka. Wujud kepedulian
antara lain melalui bantuan, baik bantuan material, moril, tenaga, dan lain
sebagainya.Kepedulian memberi bantuan terhadap saudara yang mengalami musibah
akan mempererat persaudaraan. Karena pada hakikatnya manusia satu dengan
lainnya saling membutuhkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Dikutip dari berita online kompasiana
tanggal 21 November 2017, Kota Yogyakarta dan DIY pada umumnya belum lama ini
mendapatkan julukan sebagai Kota Relawan. Disamping dikenal sebagai kota pelajar,
kota mahasiswa, kota Gudeg, dan kota Budaya. Julukan sebagai kota Relawan baru
ini dilontarkan Menteri Sosial, Ibu Khofifah Indar Parawansa ketika melihat dan
mengamati terutama pada saat terjadi peristiwa Gempa Bumi tahun 2006 dan Erupsi
Merapi tahun 2010. Solidaritas warga sekitar tersebut berperan saling gotong
royong membantu satu sama lain sehingga beliau terkesan dan terharu kemudian
menyebutnya Yogyakarta sebagi kota Relawan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Dalam berita online tersebut juga
disebutkan di Yogyakarta banyak ditemui para relawan yang tergabung dalam
organisasi maupun komunitas. Di Yogyakarta relawan yang tergabung dalam
organisasi seperti Taruna Siaga Bencana (TANAGA), Banser, RAPI, ORARI, Kokam,
PMI, dan BPBD, Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC), Bakti Kerja Relawan, Relawan
Pendamping Masyarakat, Volunteer Camp, Volunteer Academy, Mobile Volunteer
(membantu masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya, baik dalam bentuk
layanan kesehatan, pemberian paket pangan, aksi bersama bersih lingkungan, dan
lainnya).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Untuk itu para relawan, memiliki
kepedulian dan solidaritas yang tinggi untuk membantu oranglain. Dalam bencana
alam di Gunungkidul dan Bantul, para relawan siaga dalam membantu korban
bencana. Di dalam lingkup kampus, wujud kerelawanan dengan penggalangan dana
yang dilakukan oleh mahasiswa dan diberikan kepada korban-korban bencana alam
tersebut. Karena pada hakikatnya, mahasiswa harus bersikap peka, aktif, dan
mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Tidak hanya masyarakat di Yogyakarta yang
mempunyai kepekaan terhadap bencana alam, mahasiswa di Yogyakarta juga memiliki
kepekaan dan kesadaran yang tinggi. Banyak mahasiswa-mahasiswa turun di jalan
untuk menggalang dana dan ikut serta dalam penyaluran di lokasi bencana maupun
pengungsian. Selain itu, mahasiswa tersebut juga membantu para warga korban
bencana di tempat pengungsian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tw Cen MT","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Jadi, kerelawanan masyarakat terutama
daerah Yogyakarta terhadap bencana alam cukup banyak. Kepedulian dan kepekaan
masyarakatnya cukup tinggi, sehingga mereka cekatan untuk membantu oranglain
yang mengalami kesusahan. Selain masyarakat, kepedulian mahasiwa di Yogyakarta
cukup tinggi dan mereka saling bekerja sama untuk membantu korban bencana alam
tersebut. Untuk itu, tidak dibutuhkan banyak syarat untuk menjadi relawan.
Hanya kemauan dan kepekaan terhadap oranglain yang mengalami kesusahan, dan
kita membantunya secara sukarela. Jika suatu masyarakat tersebut memiliki rasaa
kepedulian tinggi terhadap orang lain disekitarnya, maka akan terciptanya
kerukunan, kenyamanan<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a>, dan ketrentaman dalam masyarakat
tersebut. <b><o:p></o:p></b></span></div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-91662027126430614252018-01-15T10:00:00.000+07:002018-01-15T10:00:19.630+07:00ANCAMAN GENERASI ILALANG<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh2xqpaUMwswQH9qSzZKaRfOJloeXiOE4F5aYXqj3gZhrBDS6XR-Q0WA6XlgVsRP8hxP-fnW_n-q-YkY0FwOFBkr39-wv6Tq9lIFccSGwrSc8KQHY9ZNEgnS43tVeDluHmvnOuv9o5wH4/s1600/pexels-photo-699405.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh2xqpaUMwswQH9qSzZKaRfOJloeXiOE4F5aYXqj3gZhrBDS6XR-Q0WA6XlgVsRP8hxP-fnW_n-q-YkY0FwOFBkr39-wv6Tq9lIFccSGwrSc8KQHY9ZNEgnS43tVeDluHmvnOuv9o5wH4/s640/pexels-photo-699405.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<b>Bidang Kader</b> <span style="text-align: justify; white-space: pre;">- </span><span style="text-align: justify;">Generasi merupakan tombak estafet perjalanan sebuah bangsa yang membutuhkan pemupukan secara serius agar siap dalam mengemban amanah sebagai penyambung dari generasi sebelumnya agar bangsa tetap melangkah kedepan dan tidak roboh.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span> ‘’Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2020-2030, yaitu jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) menapai sekitar 70% , sedangkan 30% penduduk yang tidak produktif (usia 14 tahun kebawah dan usia diatas 65 tahun) yang akan terjadi pada tahun 2020-2030’’ demikian perkataan Plh Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Ida Bagus.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Dengan hal tersebut kita sepatutnya bersyukur karena mendapatkan bonus demografi yang diperkirakan hanya akan terjadi satu kali pada sebuah negara dalam jangka waktu yang sangat pajang dan bersyukur pula pada tahun 2020-2030 akan memberikan peluang yang sangat besar untuk kebangkitan dan kemajuan negara Indonesia yang akan berkiprah dalam menapaki tugas negara yang belum terselesaikan.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Seperti halnya didalam manajemen, jika terdapat sebuah peluang yang besar maka terdapat pula ancaman yang tidak main-main yang akan berpengaruh pada stabilitas persatuan bangsa, ancaman yang bisa diramalkan jika bonus demografi tidak bisa dipesiapkan dengan baik.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Jika bonus demografi akan terjadi pada tahun 2020 maka hanya tersisa waktu 3 tahun lagi untuk mempersiapkan generasi tersebut yang entah akan menjadi barokah atau musibah bagi bangsa, pada saat ini manusia awam yang tidak berpendidikan pun sudah bisa menilai bagaimana generasi muda sekarag sangat terbius akan kemajuan teknologi dan informasi yang secara tidak sadar mempengaruhi pola fikir, dan tingkah laku generasi muda khususnya.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Indonesia saat ini memang menjadi salah satu negara pengguna internet terbanyak didunia sehingga tidak heran jika masyarakat pada usia produktif rata-rata mempunyai smarthphone yang bisa memudah kan dalam berkemunikasi atau bahkan bisa membentuk pola fikir penggunanya, pada iklan sebuah radio PRAMBORS FM. Mengatankan bahwa menurut penelitian pengguna internet di Indonesia sangat banyak namun yang membaca buku secara onilne hanya sekitar 2,72% saja.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Dengan banyaknya pengguna internet pada usia produktif saat ini maka tak bisa dielakkan jika generasi sekarang ini menyukai atau melakukan hal-hal yang secara instan padahal sesuatu yang didapatkan atau dilakukan dengan secara instan tidak cukup baik bagi mental petarung dimasa yang akan datang.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Baru baru ini pemerintah telah menerapkan kebijakan mengenai berita hoax di media sosial yang mana kebijakan tersebut akan memberikan sangsi bagi yang menyebarkan berita yang mengandung unsur SARA dan hoax, dan kebijakan yang tersebut bukan tidak mempunyai alasan mengingat dalam tahun 2016 terjadi kasus penistaan agama yang menyulut emosi dan aspirasi dari seluruh umat islam Indonesia yaitu demo besar-besaran dalam sejarah bangsa Indonesia. Namun hal tersebut tidak berhenti sehingga permasalah semakin menjalar pada unsur SARA yang banyak sekali di sajikan di media sosial, menyikapi hal tersebut banyak sebagian kita generasi muda yang terpengaruh akan berita-berita atau status yang disajikan sehingga membuat kebigungan tersendiri dalam menanggapinya dan banyak pula hanya menerima mentah –mentah tampa adanya filter, sudah barang tentu hal tersebut akan mengancam stabilitas kebhinekaan Indonesia.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Dilihat permasalah yang sangat kompleks pada saat ini saya menilai hal ini sangat perlu untuk diluruskan dalam rangka mempersiapkan generasi emas baik dalam bidang pendidikan, ekonomi,politik,budaya, dan kesahatan dikarenakan permasalah yang dihadapi pada saat ini saalah satu penyebab yang berperan yaitu Internet, kebanyakan sekarang ini hanya menjadi pengguna yang fanatik yaitu ketergantungan akan gedget namun ketergantungan akan gedget tersebut hanya sebagian orang yang mampu menggunakan dengan cerdas dan dapat memberi kemanfaatan bagi dirinya atau orang sekitarnya dengan mental yang konsumtif tersebut menekan paksa angka produktifitas anak negeri menjadi sangat menurun.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Kecendrungan sifat konsumtif akan membawa kepada mental instan dan individualis membawa generasi muda akan acuh pada orang disekitarnya jika hal tersebut terjadi maka rasa bela, dan cinta tanah air Indonesia pun akan pupus, hal ini lah yang menjadi sebuah ancaman jika generasi muda bersifat acuh dan hanya menjadi generasi ilalang yang cuma mengikuti arus derasnya zaman tanpa ada filterisasi yang kuat.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Untuk itu pemerintah mempunyai peran penting untuk membuat kebijakan dalam membantu mepersiapkan generasi emas dalam era bonus demografi 3 tahun kedepan yang terutama dibidang pendidikan, kenaSpa bidang pendidikan yang ditekankan? karena penddikan akan mapu membentuk karakter dan sebagai filter bagi generasi muda dalam manghadapi tantangan zaman baik itu teknologi dan informasi, budaya, pengaruh produk asing , dll. Pendidikan harus lah menjadi sebuah wadah yang mampu membentuk generasi yang cakap dalam intelektual, spritual, dan emosionalnya dan tidak lupa menumbuhkan rasa cinta bela tanah air dan perlu doktrin yang menghapus doktrin lama bahwa sukses adalah mendapatkan kehidupan mewah, kerja diperkantoran, atau mempunyai jabatan yang tinggi, mengganti dengan doktrin kesuksesan adalah bisa menjadi individu yang bermanfaat bagi orang lain dan bangsa Indonesia maka dengan itu akan tumbuh rasa cinta tanah air serta berlomba-lomba dalam perbaikan Indonesia dengan menjadi manusia produktif tentunya dan tidak menjadi generasi alang-alang yang berada ditengah jalan.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Dan penting untuk membuka seluas-luasnya pemikiran generasi muda dalam pendidikan dalam pemecahan masalahan dan menanggapi isu dengan dua arah agar dapat dipahami secara adil dengan pemikiran yang luas namun tetap waspada agar tidak egois sebagai generasi baik dalam agama ataupun suku yang mayoritas namun dapat menerima bahwa Indonesia adalah terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama. Yang harusnya dapat bekerja sama dalam membangun Indonesia kedepannya. Sehingga bonus demografi yang kita dapatkan ini dapat menjadi sebuah barokah bukan sebuah musibah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-40300534746537402872018-01-15T00:11:00.000+07:002018-01-15T00:11:10.347+07:00Antara Musibah dan Berkah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm9sa_3YUYWi4FagFv9W4sv3LSxhBWVqURPJboPTcCrz2gtlQyLcSFEwVR_zDR1kGzxuRqtKyfILnEjTsy8ajzH-Y3BnhLlozHJcWlXWDL4WJLpg7ujbd9qlaX9i8YY3wJRGadqibTd0Y/s1600/pexels-photo-136238.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm9sa_3YUYWi4FagFv9W4sv3LSxhBWVqURPJboPTcCrz2gtlQyLcSFEwVR_zDR1kGzxuRqtKyfILnEjTsy8ajzH-Y3BnhLlozHJcWlXWDL4WJLpg7ujbd9qlaX9i8YY3wJRGadqibTd0Y/s640/pexels-photo-136238.jpeg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bid. Media -</b> Beberapa waktu lalu tepatnya p<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">ada tanggal 28 November 2017, Kota Jogja tercinta tempat kami mahasiswa jogja mengunduh ilmu, dilanda musibah berupa badai, Badai yang dinamai layaknya penyanyi dangdut ini yaitu Badai Dahlia disertai dengan curah hujan yang enggan berhenti ini terjadi selama 3
hari, waktu yang cukup lama dari biasanya sehingga kota yang istimewa ini pun tak sanggup lagi menampung volume air yang sangat banyak. Banjir pun melanda menggenangi sebagian sudut jogja seperti gunung kidul, bantul dan sekitarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jogja yang awalnya tenang damai terbungkus dalam kata istimewanya mulai berubah perlahan merambat ke mode metropolitan, gedung-gedung yang entah darimana awalnya merebak layaknya jamur dimusim hujan. bangunan-bangunan megah berdiri mengusir tenang dan indahnya kota ini, begitupun dengan polusi udaranya, asap kendaraan yang volumenya semakin lama semakin meningkat, yaah sedikit menguntugkan ada transportasi online setidaknya mengurangi jumlah para penikmat angkutan pribadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan dari sinilah bencana berperan heroik muncul seolah datang menetralisir keaadaan, saling menolong, membantu saudara-saudara kita yang rumahnya terkena banjir. warga bergotong royang membersihkan, membangun kembali fasilitas umum yang rusak diterjang banjir, para mahasiswa dengan jiwa aktivis memberikan uluran tangannya. begitupula dengan mereka yang diluar jogja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
lalu apakah dengan kata-kata indah saling membantu, menolong itu hanya akan dilakukan saat bencana datang...? layaknya musim mangga "MUSIMAN" . atau dengan bencana seorang yang awalnya skeptik kemudian menjadi seperti para petugas tanggap darurat bencana, lalu kembali menghilang lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menolong, membantu dan lain sebagainya tentunya bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja, serta kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa harus melihat hal besar yang terjadi seperti musibah banjir ini, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lakukanlah hal kecil yang terbaik dan memiliki manfaat untuk orang sekitar. terutama kita sebagai generasi muda yang katanya penerus bangsa, dimana dipundak kitalah amanah bangsa bertahta. kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
yaah begitulah musibah yang selalu datang dengan tujuan mengingatkan akan hikmahnya yang sebenanya menuai berkah</div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-80130569849179359162018-01-13T15:02:00.000+07:002018-01-13T15:02:23.029+07:00MEDIA DAN HOAX<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEBoCtua_fQZEuVkSZ73TeK90lDc5_XE81HgQZQTwvnmf4vzW5h7RDQvtBbBTd3jciOAhNCPTTTkYWU6EQDSNQY5SF2577j48PMn3lHXPf_mTN8aTrf7pWC2ECNCisZaR75TrU96ubAfs/s1600/pexels-photo-114820.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEBoCtua_fQZEuVkSZ73TeK90lDc5_XE81HgQZQTwvnmf4vzW5h7RDQvtBbBTd3jciOAhNCPTTTkYWU6EQDSNQY5SF2577j48PMn3lHXPf_mTN8aTrf7pWC2ECNCisZaR75TrU96ubAfs/s640/pexels-photo-114820.jpeg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bidang Kader dan SBO - <b>MEDIA DAN HOAX, </b> Media masa atau pers adalah suatu jenis media yang digunakan untuk memberikan informasi untuk masyarakat yang lebih luas. Istilah media masa atau pers dimulai pada tahun 1920-an. Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang pers.Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, atau suara dan gambar serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan mengunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Oemar Seno Adji pers dalam arti sempit yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita dengan kata tertulis. Pers dalam arti luas yaitu memasukkan semua media massa comunication yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Kustadi Suhandang pers adalah seni atau ketrampilan mencari, menumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Media massa semakin berkembang seiring perkembangan jaman teknologi dan sosial, perkebangan ini sangatlah signifikan, tak hanya melalui media cetak dan elektronik namun mengunakan media lain seperti internet dan smart phone yang sudah dengan mudahnya untuk mendapatkan informasi tak hanya dalam negeri namun hingga mendunia. Media tak hanya lagi sebagai gudang informasi namun sudah menjadi rajanya informasi setelah buku. Peran media sangatlah membantu masyarakat dalam mencari informasi. Disini saya akan sedikit memaparkan media dan dampak apa sajakah dalam perkembangan informasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
RUMUSAN MASALAH</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari latar belakang diatas, maka pokok yang akan di bahas kali ini </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana peran media di jaman sekarang?</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa dampak yang di timbulkan?</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Media di gunakan Menyebarkan Berita Hoax?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Peran Media di jaman sekarang</div>
<div style="text-align: justify;">
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. Media massa terdiri dari media cetak, media elektronik, dan media online. Media cetak seperti koran, majalah, suratkabar, tabloid, buku, dsb. Media elektronik yaitu tv, radio, dan film. Media online adalah suatu informasi yang di dapat melalui internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada era globalisasi sekarang ini dalam hal informasi sudah sangat mudah dengan mengandalkan smart phone informasi sudah dengan mudahnya di dapatkan. Hampir semua kalangan sudah menggunakan yang namanya media sosial . Perkembangan teknologi media sosial ini sudah tak asing laagi bagi ke hidupan sehari-hari serta telah merubah gaya hidup bahkan pola pikir. Berbagai macam bentuk media sosial yang sering digunakan masyarakat saat ini adalah seperti blog atau vlog, facebook, instagram, twitter dan yang lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dampak yang di timbulkan</div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia merupakan makhluk sosial, namun adanya teknologi sekarang ini membawa pengaruh pada masyarakat sendiri. Karena ketergantungan dengan teknologi menyebabkan manusia menjadi anti-sosial, meyebabkan berubahnya gaya hidup antar individu bahkan pola pikir yang telah berubah. Dampak yang ditimbulkan dapat positif juga negatif. Dampak positif meliputi Mempermudah komunikasi secara efisien, efektif dan murah, juga sebagai sumber Informasi. Selain berdampak postif media juga dapat berdampak negatif seperti Malas , manusia lama kelamaan akan menjadi individualis sehingga tidak ada lagi interkasi sosial secara langsung, manusia lebih senang dengan hal-hal yang menarik pada media massa seperti internet. Media juga dapat meningkatnya kejahatan aiatu suatu informasi bohong. </div>
<div style="text-align: justify;">
Media di gunakan Menyebarkan Berita Hoax</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘hoaks’ adalah ‘berita bohong.’ Dalam Oxford English dictionary, ‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’. </div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang di paparkan oleh Jokowi bahwa, Jokowi sadar bahwa perkembangan teknologi memberikan dampak negatif bagi masyarakat. "Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini, banyak berseliweran informasi yang meresahkan, mengadu-domba, memecah-belah," ujar Jokowi. Dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut adalah banyak muncul ujaran kebencian, ujaran kasar, fitnah, hingga upaya provokatif. Untuk itu, Jokowi ingin hal semacam itu ditindak tegas dan keras oleh aparat penegak hukum. "Muncul ujaran kebencian, pernyataan kasar, pernyataan fitnah, provokatif, dan bahasa yang dipakai bahasa yang misalnya 'bunuh', 'bantai', 'gantung'. Sekali lagi, ini bukan budaya kita, bukan kepribadian kita. Jangan sampai kita habis energi untuk hal seperti ini," paparnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Media yang seharusnya memberikan informasi namun di gunakan untuk menebarkan kebencian, fitnah, memprofokasi yang berakibat saling bantai hingga saling membunuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan </div>
<div style="text-align: justify;">
Media sosial adalah sarana yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, dengan kemajuan teknologi media sosial juga dapat berdampak positif hingga negatif, hal positif sudah pasti adalah mempermudah manusia untuk mendapatkan informasi secara efektif dan efisien. selain dampak positif pasti ada dampak negatifnya antara lain menjadikan manusia anti sosial, antar manusia tidak saling berinteraksi secara langsung, dengan demikian telah hilang nilai-nilai sosial alam diri manusia. Tak hanya itu dengan perkembangan teknologi dimanfaatkan untuk hal-hal yang dapat memecah belah negara, agama, dengan memberikan opini dan pola pikir yang menyimpang. Sehingga seseorang sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Bahkan dapat menebarkan radikalisme.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saran </div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia adalah makhluk sosial, sebaiknya kita dapat memanfaatkan media sosial dengan baik, efektif dan efisien. Gunakan media secara bijak dan pada posisi yang tepat. Bijak dapat memilih dan memilah mana yang baik, benar dan mana yang salah. Kita harus sadar akan mana berita Hoax dan mana penebar radikalime dengan cara menambah ilmu dengan membaca atau dengan hal-hal yang dapat menambah wawasan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
HYPERLINK "https://www.scribd.com/doc/25964065/Fungsi-Dan-Peranan-Pers" https://www.scribd.com/doc/25964065/Fungsi-Dan-Peranan-Pers</div>
<div style="text-align: justify;">
HYPERLINK "https://id.wikipedia.org/wiki/Dampak_media_sosial" https://id.wikipedia.org/wiki/Dampak_media_sosial</div>
<div style="text-align: justify;">
HYPERLINK "https://news.detik.com/berita/3384849/mui-berita-hoax-bisa-mengancam-persatuan-dan-kesatuan-bangsa" https://news.detik.com/berita/3384849/mui-berita-hoax-bisa-mengancam-persatuan-dan-kesatuan-bangsa</div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-39507816176323663532018-01-12T14:55:00.000+07:002018-01-14T23:25:22.953+07:00Relawan Tak Harus Musiman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnVuiPXqh2rbZe-PyzpBFqFeVhp2n5i_xge2M1YDlyhrLbmDMdANSEUM_Ac5sRfV2gx0bAj3HXYrK83B1Q8hbO-sfXDA6OCIL4OZOQOxZbqf2Gbw-LGwSeceyXE3Qw7jp71fSly7xIeo4/s1600/pexels-photo-226618.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnVuiPXqh2rbZe-PyzpBFqFeVhp2n5i_xge2M1YDlyhrLbmDMdANSEUM_Ac5sRfV2gx0bAj3HXYrK83B1Q8hbO-sfXDA6OCIL4OZOQOxZbqf2Gbw-LGwSeceyXE3Qw7jp71fSly7xIeo4/s640/pexels-photo-226618.jpeg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bidang Hikmah - Relawan Tak Harus Musiman, <span style="white-space: pre;"> </span></b>Relawan berasal dari kata rela, yang bisa diartikan sebagai bersedia dengan ikhlas hati, dapat diterima dengan senang hati dan bisa juga diartikan dengan tidak mengharap imbalan. Relawan adalah orang yang tanpa dibayar menyediakan waktunya untuk mencapai tujuan organisasi, dengan tanggung jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau dengan sedikit latihan khusus, tetapi dapat pula dengan latihan yang sangat intensif dalam bidang tertentu, untuk bekerja sukarela membantu tenaga profesional. Ketika kita relawan, otomatis kita tidak akan megharap imbala seperti apapun, dan menerima setiap keputusan yang telah dilakukanya dengan ikhlas. Relawan sebagai refleksi sifat diri manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Setianya manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain baik ketika dalam kesusahan maupun dalam kemudahan untuk membatu orang lain<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Yogyakarta merupakan salah satu ibukota yang mejadi sebutan sebagai kota pedidikan. Tidak lain karena Yogyakarta memiliki 180 perguruan tinggi yang seluruhnya tersebar di Yogyakrta. Banyak dari SMA, MA, SMK atau yang lainnya yang menjadikan Yogyakarta ini sebagai pilihannya. Karena biaya untuk bertahan hidup di yogyakarta masih relatif murah dari pada kota kota yang lain.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Mahasiswa di jogja sering melakukan kegiatan yang bermacam macam untuk menunjukkan setiap eksistensinya. Salah satu kegiatan yang dilakukannya adalah sebagai Relawan. Relawan ini berarti bisa diartikan tanggap ketika menghadapi setiap masalah yang terjadi di dalam lingkup mahasiswa maupun dalam lingkup masyarakat. Seperti yang telah ditulis dalam tri darma perguruan tinggi yaitu: 1. Pedidikan dan Pengajaran, 2. Penelitian dan Pengembangan, 3. Pengabdian dalam Masyarakat. Ini semua sudah menjadi tanggung jawab sebagai mahasiswa dan mahasiswa harus rela untuk melakukan semua itu. Bisa juga yang katanya mahasiswa sebagai agen of change dan agen of control<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span> Ketika terjadi bencana alam yang terjadi di Gunung Kidul dan beberapa wilayah lainnya. Hujan yang terjadi selama beberapa hari secara terus menerus megakibatkan sungai yang meluap begitu banyak dan besar ke daratan dan menenggelamkan rumah rumah warga sehingga banayak warga yang mengungsi. Untuk bertahan hidup mereka berpindah tempat tinggal di Masji, sekolahan, dan sanak saudara yang sekiranya tidak terendam air banjir. Dari banjir tersebut menyebabkan banyak infrastruktur yang rusak seperti jembatan dan jalan. Dari kejadian tersebut akhirnya banyak mahasiswa dari berbagai kalangan melakukan menjadi relawan. Relawan ini bisa dilakukan dengan penggalangan dana untuk korban banjir.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak dari kelompok kelompok dan organisasi mahasiswa melakukan peggalangan dana sebagai relawan atas peristiwa tersebut. Bisa juga dengan memberika pakaian pakaian barang barang, dan juga makanan untuk diberikan kepad korban banjir. Dalam peristiwa itu semuanya tidak memandang asal daerah, ras atau suku untuk peduli antar sesama. Mereka berlomba lomba untuk membantu korban banjir. Setiap organisai hampir menunjukan eksisitesinya terhadap fenomena bencana alam tersebut. Tidak hanya bencana alam saja tapi juga terhadap fenomena sosial, ekonomi dan politik. <br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Sebernya bukan hanya ketika terjadi bencana alam saya yang dikatakan sebagai relawan, namun ketika dalam keseharian kita terdapat masalah sosial atau apapun dan ketika itu kita turun tangan untuk membatu maka bisa dikatakan sebagai relawan.misal ketika mebantu orang lain sedang kesusahan atau membantu orang orang difabel, juga bisa dikatakan relawan. Ketika kita membantu orang lain maka kita terdapat nilai lebih didalam kita dari pada mereka yang tidak membantu oranglain.</div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-5215967911927663782018-01-11T14:47:00.000+07:002018-01-11T14:47:16.295+07:00MEDIA DAN FAKTA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOt09rRcdLFRp4O4i9-LSYVg-MpBIoBHdwO1D1h5E7neg8SyzVas7W5Cbq1j9GYUtJaq8B4xYsh3CCjNCFCET_RV51Qyc4qHDZcFSaI8x_QnsfwEzBYrEbx3VKQP59Uxm0y_4_9ZvqkTs/s1600/man-coffee-cup-pen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="media dan fakta" border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOt09rRcdLFRp4O4i9-LSYVg-MpBIoBHdwO1D1h5E7neg8SyzVas7W5Cbq1j9GYUtJaq8B4xYsh3CCjNCFCET_RV51Qyc4qHDZcFSaI8x_QnsfwEzBYrEbx3VKQP59Uxm0y_4_9ZvqkTs/s640/man-coffee-cup-pen.jpg" title="media dan fakta" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bidang Hikmah (Media dan Fakta)</b> - Kita sudah tidak bisa jauh dari media, karena media sudah berada disekitar kita. Salah satu ciri ciri orang modern adalah menggunakan media sebagai kebutuhan dalam hidupnya. Media adalah alat atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dulu, untuk menyampaikan pesan butuh waktu yang lama untuk sampai dibaca ke konsumen pesan. Sekarang, dalam kurun waktu beberapa menit bahkan detik, pesan sudah bisa sampai ke penjuru nusantara bahkan dunia dengan cepatnya. Ini semua berkat kemajuan teknologi yang terus berkembang dan terus berinovasi. Inovasi ini dilakukan untuk mempermudah manusia dalam menjalankan setiap kehidupannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="white-space: pre;"> </span>Namun, terkadang media yang disampaikan telah tercoreng oleh beberapa pihak, ketika informasi atau pesan yang ingin disampaikannya tidak sesuai keadaan dan fakta yang ada. Ini bisa dilakukan untuk keperluan dan kepentingan beberapa pihak yang terlibat didalamnya. Seperti untuk mencari pencitraan dan untuk menjatuhkan musuh atau orang lain. Sangat mudah sekali untuk melakukannya hanya menngunakan uang semua urusan beres dilakukan oleh penguasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang juga kita melakukan hal serupa juga, yaitu dengan memosting hal hal yang menyakiti orang lain melalui media. Kita juga terkadang mengkonsumsi sebuah informasi atau berita itu tanpa memilah memilah terlebih dahulu. Segala informasi apa saja kita konsumsi begitu saja, ini berdampak buruk bagi kita ketika melihat sebuah keburukan dalam suatu berita di media. Begitu mudahnya percaya dengan berita di media sehinnga mudah menjustifikasikan suatu hal tanpa melihat terlebih dahulu asal muasalnya seperti apa, jadi alangkah baiknya kita memilih memilih berita terlebih dahulu, jangan ambil secara mentah mentah tanpa mencari usut suatu hal dari berita dalam suatu rezim media. </div>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang media juga ada sisi baiknya untuk sebagai pengiklanan atau mempromosikan sebuah produk atau UMKM masyarakat. Ini digunakan untuk memperkenalkan produk kita kepada masyarakat ramai. Bisa juga media sebagai ajang mencari dana ketika terjadi musibah. Seperti dulu kasus palestina, rohingya dan masih banyak lainnya yang menggunakan media untuk penggalangan dana bagi orang yang terkena musibah. Media digunakan ajang solidaritas sesama umat yang terkena musibah. Alangkah baiknya gunakan media dengan bijak, karena orang bijak taat bayar pajak. </div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-82392551570194887032018-01-10T14:39:00.001+07:002018-01-10T14:39:33.279+07:00Revitalisasi Musholla Sebagai Upaya Mengislamkan Universitas Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrfBe8d2tZwtgIly-4XfbWzFf3sxZNFkldyd42LPKRV27vvWr6yUv5aJ8O21I0TYsKrvXM8pbc9-m7UtDzwQfwg5TiErnoH2UF6swDy_60l-6jcrfCQ4zI78uCG-r4jNDYLX37pjqIaI/s1600/pexels-photo-87500.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dakwah masjid" border="0" data-original-height="1068" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrfBe8d2tZwtgIly-4XfbWzFf3sxZNFkldyd42LPKRV27vvWr6yUv5aJ8O21I0TYsKrvXM8pbc9-m7UtDzwQfwg5TiErnoH2UF6swDy_60l-6jcrfCQ4zI78uCG-r4jNDYLX37pjqIaI/s640/pexels-photo-87500.jpeg" title="mushalla dakwah" width="640" /></a></div>
<br />
Oleh: Siti Ulfah Fadilah<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Era modernisasi kini yang penuh dengan kenyamanan duniawi tentu membawa dampak pada setiap jenis masyarakat. Mahasiswa merupakan salah satu komunitas masyarakat yang tampak jelas terkena efek modernisasi. Masih ingat dengan jargon nyentrik Agent of Change dan Control Social, kini tampaknya sulit untuk disandarkan dengan mahasiswa zaman kini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin lelah, jenuh, bosan, atau memang tuntutan zaman, mahasiswa apatis dan Study Oriented menjadi mindset yang semakin dominan. Tentunya jangan sampai kengerian ini mengakar di setiap lini pergerakan mahasiswa. Perlu ada program kerja kritis yang digalakkan untuk menghindari sikap apatis mahasiswa. Berangkat dari isu ini, salah satu komunitas turunan dari Pimpinan Komisariat (PK) IMM DAKWAH yaitu XDAD ANAK PANAH mencoba tampil beda dengan turut gerak aktif menjawab tantangan zaman. Kader XDAD Anak Panah murni memiliki kegelisahan terhadap banyak persoalan kampus. Salah satunya ialah status dan kelayakan musholla Fakultas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada suatu kesempatan diskusi yang diselenggarakan XDAD Anak Panah pada tangga 15 April 2017 di Masjid Al-Qomar, Gowok, Sleman, Yogyakara, dalam rangka program kerja Homevisit tersebut, para kader yang juga didampingi PK IMM DAKWAH mengungkap kegelisahan selama ini terkait kondisi musholla yang tidak representatif, hampir satu tahun terjadi tarik ulur tidak jelas atas tempat ibadah salah satu Fakultas di Universitas Negeri yang mencantumkan kata Islam tersebut. Muncullah inisiatif para kader untuk melakukan pembaharuan musholla dan menjadikan program ini sebagai upaya Follow Up XDAD Anak Panah. Mengingat banyaknya komunitas yang bersikap NATO (No Action Talk Only) dalam menyikapi permasalahan ini, para kader memiliki semangat cukup tinggi untuk segera menindaklanjuti program ini dengan menjadi pioneer dari barisan komunitas mahasiswa dan mengusung jargon #MengislamkanUniversitasIslam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wacana ini juga mendapat banyak dukungan dari bermacam kalangan mahasiswa dan beberapa dosen Fakultas Dakwah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai upaya dirancang oleh kader XDAD Anak Panah. Tentunya bimbingan dan bantuan dari para PK IMM Dakwah tidak pernah luput. Beberapa usaha advokasi untuk mewujudkan follow up ini mulai dari audiensi dengan beberapa wakil dekan terkait, aksi penyebaran angket, penyebaran poster provokatif tapi menggunakan konsep positif, hingga rencana penggalangan dana untuk menyumbangkan alat sholat ke mushola fakultas. Mulanya akan ada penegasan sikap dengan menggelar aksi di Taman Dakwah, tapi niat tersebut diurungkan karena adanya penolakan dari beberapa kader. Tantangan tidak hanya di situ, beberapa permasalahn untuk memperjuangkan eksistensi musholla dakwah muncul dari internal dan eksternal komunitas. Mulai dari lunturnya semangat beberapa kader, sulitnya menemui pihak birokrasi fakultas, ketidakpastian dan sikap menggantung dari fakultas, persengketaan lahan mushola dengan pihak lain, dsb. Para kader XDAD Anak Panah sadar betul dengan tantangan yang tengah dan akan dihadapi. Teranglah alasan kenapa masih banyak fakultas yang belum berhasil mengadvokasi kasus ini hingga tuntas.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mahasiswa tetaplah mahasiswa, kader tetaplah kader, manusia wajib berusaha, hasil serahkan pada Yang Kuasa. Segala upaya memang telah dikerahkan untuk mewujudkan wacana Mengislamkan Universitas Islam dengan pengadaan musholla idaman yang layak. Kader XDAD Anak Panah dan IMM Dakwah memiliki harapan atas adanya musholla baru dapat memfasilitasi para mahasiswa untuk dapat menunaikan ibadah sholat dengan nyaman dan tenteram, sehingga menjawab kegelisahan umat selama ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harapan lain tentunya musholla dapat menjadi kemaslahatan umat selamanya dan fakultas terus memberi perhatian secara materiil dan non materiil. Lantas apakah harapan hanya sebatas harapan? Akhirnya! Kerja keras memang tak tega membohongi hasil . Fakultas merespon dan menjawab aspirasi kader XDAD Anak Panah dengan menyediakan musholla baru di Fakultas Dakwah lokasi tepatnya di depan ruang 112 lantai 1. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harapan terakhir dari XDAD Anak Panah yang tinggal menghitung hari untuk masuk dalam jajaran PK kultural IMM Dakwah sebab telah berhasil melakukan follow up, yakni bisa menginspirasi seluruh Xdad, Pimpinan, dan komunitas lainnya untuk berani melakukan perubahan dan mengadakan proker yang membawa manfaat luas serta nyata untuk mewujudkan gerakan progresif yang sebenarnya.</div>
IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-56048603684050377642017-08-29T22:02:00.003+07:002017-08-29T22:02:48.744+07:00Opreknya PK IMM DakwahHallo kawan-kawan tercinta, kali ini PK IMM dari fakultas tercinta kita ini sedang membuka pendaftaran untuk kader baru, nah buat kalian yang ingin mengetahui bagaimana sistem dan kinerja organisasi lebih dalam, masuk organisasi kemahasiswaan yang satu ini adalah pilihan kalian paling jitu.<br />
<br />
Didalam organisasi ini kalian akan diajak belajar bersama dalam membentuk suatu ikatan keorganisasian dalam segala aspek. bisa dikatakan "aspek sapu jagad". mengapa begitu ? jawabannya tentu sudah kalian pahami bahkan hafal, IMM adalah organisasi kemahasiswan dan juga keagamaan, bahkan sosial.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisswB1ZsrTf1dnri3kGrFfF7rjaOvvZjJApctWRtl7XGyavN-AerxpsnbY1uotjPU-kcmucOutOAZfr9eTbW4ZflV5jqVERvTtz4KP8VpXeq2XvMEgOy0Qscp03zJVbdOtLpdUmhOyw1E/s1600/frame.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisswB1ZsrTf1dnri3kGrFfF7rjaOvvZjJApctWRtl7XGyavN-AerxpsnbY1uotjPU-kcmucOutOAZfr9eTbW4ZflV5jqVERvTtz4KP8VpXeq2XvMEgOy0Qscp03zJVbdOtLpdUmhOyw1E/s400/frame.jpg" width="400" /></a></div>
Itu artinya, baik dari aspek Duniawi, sosial kemanusiaan hingga persoalan kerohanian ada dalam organisasi ini. akan ada kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ngaji bareng, kajian ilmu agama, hingga kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti baksos, silaturahmi alumni, kajian ilmu umum hingga ilmu politik juga ada dan siap untuk kalian hadiri. <br />
<br />
Namanya juga organisasi kemahasiswaan, IMM juga sangat peka terhadap adanya isu kampus. nah, disini kita akan diajak bersama-sama mengulas segala persoalan runyam yang sedang dihadapi oleh kampus. hal ini bertujuan untuk bersama-sama menumbuhkan sikap kiritis dalam berfikir maupun bertindak. lha wong kita ini pemuda-pemudi tunas bangsa, tonggak yang sangat diharapkan bangsa ini ya kan.<br />
<br />
Untuk masalah seru-seruan....... ? bagi kami berjuang bersama jauh lebih seru dan nikmat,<br />
<br />
Owh, iya di IMM ini juga akan mengasah minat dan bakat kalian juga dimana kita akan sama-sama belajar bukan hanya sebagai aktivis yang bisanya bakar-bakar saja, tapi juga mengasah kemampuan taktis di kehidupan dunia yang makin kritis ini. <br />
<br />
Sesuai dengan slogan kami, Fastabiqul Khairat. yang artinya jelas lah yahh..... yuk berjuang bareng dalam berlomba-lomba untuk kebaikan.<br />
<br />
Btw, gabung aja dulu barangkali, jiwa dan semangat kita berjodoh.IMM DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUKAhttp://www.blogger.com/profile/15201246281872618130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-77645437405895963512017-08-23T10:28:00.000+07:002017-08-23T10:35:02.733+07:00Perspektif Perencanaan Pembangunan di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
Perspektif Perencanaan Pembangunan di Indonesia</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitJmQoqHG8_wDi7oEbWl6aIiTHI4hLLXm4uAnh3wf-z8vcNj2Elhyphenhyphen5NvVHH-ke_cap0IiOah79yF496wkeLRrW-FUMXM4MQeAemwLQdvwBgUwceHW6JvEJZhLmESue694QBvRD14lyoNA/s1600/pexels-photo-176342.jpeg" imageanchor="1"><img alt="Pembangunan di Indonesia" border="0" data-original-height="1148" data-original-width="1600" height="458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitJmQoqHG8_wDi7oEbWl6aIiTHI4hLLXm4uAnh3wf-z8vcNj2Elhyphenhyphen5NvVHH-ke_cap0IiOah79yF496wkeLRrW-FUMXM4MQeAemwLQdvwBgUwceHW6JvEJZhLmESue694QBvRD14lyoNA/s640/pexels-photo-176342.jpeg" title="Pembangunan" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Perspektif perencanaan pembangunan di Indonesia</b> Perencanaan dan pembangunan di Indonesia saat ini identik dengan makna yang multi-interpretable atau memiliki banyak artian antara lain development, modernisasi, pemberdayaan, industrialisasi, pertumbuhan ekonomi, westernisasi dan europanisasi. Perencanaan pembangunan merupakan suatu tindakan dan kegiatan yang rasional berdasarkan informasi, penilaian dan perhitungan-perhitungan bagi sumber yang tersedia dan membutuhkan dana kewenangan, sehingga terwujudnya perubahan-perubahan yang mendukung berbagai aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan itu sendiri.<br />
Perencanaan yang di dalam operasionalnya dikelompokan menjadi 4 yaitu:</div>
<h3 style="text-align: left;">
1) Perencanaan fisik (Physical planning), </h3>
<div style="text-align: justify;">
yaitu yang berhubungan dengan sifat-sifat serta pengaturan gedung-gedung, alat-alat, sarana (material) dan fasilitas yang lazimnya disebut perencanaan fisik</div>
<h3 style="text-align: left;">
2) Perencanaan fungsional (Fungsional planning), </h3>
<div style="text-align: justify;">
yaitu yang berhubungan dengan fungsi tertentu dan atau fungsi-fungsi yang terbatas jumnlahnya, contoh : Perencanaan Pegawai</div>
<h3 style="text-align: left;">
3) Perencanaan secara luas (Comprehensive planning), </h3>
<div style="text-align: justify;">
yaitu yang berhubungan dengan perencanaan yang menyeluruh dalam arti intern dan ekstern dari berbagai kegiatan organisasi, perencanaan ini mengintegrasikan dari beberapa kegiatan organisasi, contohnya : Perencanaan Pemulihan Wilayah Aceh Pasca Tsunami</div>
<h3 style="text-align: left;">
4) Perencanaan yang dikombinasikan (General combination planning), </h3>
<div style="text-align: justify;">
yaitu perencanaan yang meliputi berbagai aspek kegiatan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang ada pada unit kerja dalam sesuatu organisasi yang mempunyai tujuan sama, dan demikian juga halnya dengan antar instansi/organisasi. Contoh : Perencanaan Bidang Pendidikan.<br />
<br />
Pembangunan itu sendiri sering dikaitkan dan dititik beratkan (fokuskan) dengan pembangunan ekonomi, karena ekonomi yang sangat mempengaruhi pembangunan di indonesia. Pada pelaksanaanya pembangunan yang menitikberatkan bidang ekonomi belum berhasil memajukan perkembangan masyarakat mencapai kesejahteraan. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh banyak variabel. Misalnya variabel ‘endogen’ yaitu nilai kurs mata uang, kondisi politik, keamanan, industri, dan sebagainya. Dan variable ‘eksogen’ yaitu kestabilan politik, kestabilan nilai tukar mata uang, industri-industri produksinya stabil, import dan eksport berjalan dengan lancar, keamanan terkendali dan sebagainya. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kemauan dan kestabilan politik serta kemauan untuk berkorban.<br />
<br />
Menurut Perspektif teoritis pembangunan yang pernah saya baca yaitu Teori moderninsasi memiliki asumsi dasar yang menjadi pangkal hipotesisnya dalam menawarkan rekayasa pembangunan. Pertama, kemiskinan dipandang oleh modernisasi sebagai masalah internal dalam sebuah negara (Arief Budiman, 2000:18). Kemiskinan dan problem pembangunan yang ada lebih merupakan akibat dari keterbelakangan dan kebodohan internal yang berada dalam sebuah negara, bukan merupakan problem yang dibawa oleh faktor dari luar negara. Jika ada seseorang warga yang miskin sehingga ia tidak mampu mencukupi kebutuhan gizinya, maka penyebab utama dari fakta tersebut adalah orang itu sendiri dan negara dimana orang tersebut berada, bukan disebabkan orang atau negara lain. Artinya, yang paling pantas dan layak melakukan penyelesaian masalah atas kasus tersebut adalah orang dan negara dimana orang itu berada, bukan negara lain. Kedua, dari segala problem adalah kemiskinan, pembangunan berarti perang terhadap kemiskinan. Jika pembangunan ingin berhasil, maka yang pertama harus dilakukan adalah menghilangkan kemiskinan dari sebuah negara. Cara paling tepat menurut modernisasi untuk menghilangkan kemiskinan adalah dengan ketersediaan modal untuk melakukan investasi di sebuah negara, maka secara otomatis, pembangunan telah berhasil, (Mansour fakih, 2002:44-47). Teori modernisasi adalah teori pembangunan yang menyatakan bahwa pembangunan dapat dicapai melalui mengikuti proses pengembangan yang digunakan oleh negara-negara berkembang saat ini.<br />
<br />
Sedangkan teori dependensi atau ketergantungan berpendapat bahwa kemiskinan dan keterbelakangan yang terjadi bukan disebabkan oleh faktor internal negara tersebut, namun lebih banyak ditentukan oleh faktor eksternal dari luar negara itu. Faktor luar yang paling menentukan keterbelakangan adalah adanya campur tangan dan dominasi negara maju pada laju pembangunan dinegara tersebut maka pembangunan tidak berjalan dan berguna untuk menghilangkan keterbelakangan yang sedang terjadi, namun semakin membawa kesengsaraan dan keterbelakangan. Teori ketergantungan ini merupakan analisis tandingan terhadap teori modernisasi. Teori ketergantungan memiliki saran yang radikal karena teori ini berada dalam paradigma neo-marxis, teori ini menitikberatkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan dunia ketiga sehingga dapat dikatakan bahwa teori ketergantungan mewakili ‘suara negara-negara pinggiran’ untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya, dan intelektual dari negara maju.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Penerapan modernisasi tampak kurang cocok di Indonesia , karena pemahaman akan konsep modernisasi ini tidak seperti yang dimaksudkan oleh konsep itu sendiri. Karena itu pula landasan berpikir dan penggunaan teori dalam konsep pembangunan masyarakat dengan modernisasi tampaknya kurang mendasar. Masyarakat indonesia memiliki banyak keanekaragaman etnik, ras, kelompok, budaya, agama dan tradisis-tradisi dengan bentuk dan tingkat kehidupan yang berbeda dalam masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mendorong proses perubahan dalam masyarakat itu sendiri maupun luar masyarakatnya. Namun seringkali yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ialah masyarakat tidak mengetahui kebijakan pembangunan yang dibuat oleh pemerintah, itu bisa terjadi karena dalam mengkomunikasikan kebijakan pembangunan pemerintah tidak mengkomunikasikan secara menyeluruh dan kurang mendampingi masyarakat tersebut untuk mengikuti kebijakan tersebut. Namun ada juga masyarakat yang memang sulit untuk dirubah pola kebiasaan budaya dan tradisi yang ada di lingkungannya. Kurangnya komunikasi yang terjadi antara pemerintahan dan rakyat/masyarakat menyebabkan model atau bentuk pembangunan yang diterapkan lebih memperlihatkan suatu model ‘top-down planning’ atau model perencanaan yang dilakukan dari atasan yang ditujukan kepada bawahanya dimana yang mengambil keputusan adalah atasan, sedangkan bawahan hanya sebagai pelaksana saja. Sedangkan menurut satu kondisi model ‘top-down planning’ tersebut dianggap baik, namun dari sisi yang lain justru malah memberikan dampak yang kurang diharapkan, yang terjadi di Indonesia sejauh ini ternyata sisi kedua inilah yang dirasakan lebih memperlihatkan substansinya atau keadaanya dalam masyarakat indonesia saat ini.<br />
<br />
Pembangunan sebenarnya memiliki dua inti pokok, pertama masalah materi yang mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif yang menjadi manusia pembangun,(Budiman, 1995) yang dimaksud manusia pembangun yakni manusia yang kreatif yang mampu membangun dan mengembangkan kreatifitasnya, karena bagaimanapun juga pembangunan pada akhirnya harus ditujukan pada pembangunan manusia, agar manusia bisa kreatif manusia harus merasa bahagia, aman, dan bebas dari rasa takut. Pembangunan harus menciptakan kondisi-kondisi manusia bisa mengembangkan kreatifitasnya.<br />
<br />
Penerapan teori ketergantungan setidaknya memang terjadi di indonesia, kita lihat saja bahwa indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi, seharusnya indonesia dapat mencukupi kebutuhan minyak dalam negerinya sendiri, akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu, indonesia justru masih harus mengimport minyak dari luar negri untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Padahal di negeri kita indonesia ini masih banyak sumber-sumber minyak bumi yang belum dijamah oleh pemerintahan. Dalam teori ketergantungan inin terlihat jelas bahwa indonesia masih tergantung dengan negara lain, karena indonesia belum bisa mengolah minyak bumi tersebut, indonesia belum bisa mengelola minyak bumi yang dimilikinya, indonesia juga merupakan negara yang didominasi oleh negara pemilik modal. Dengan ketidaktahuan indonesia dalam mengelola dan mengolah minyak bumi tersebut maka negara-negara pemilik modal lalu memanfaatkan hal tersebut dengan modal yang dimilikinya mereka mencoba menancapkan kukunya pada industri perminyakan Indonesia. Indonesia mengenai minyak bumi ini sebagai penyedia bahan mentah terus didominasi oleh negara pemilik modal yang menanamkan investasinya dan teknologinya. Tentu saja yang menikmati keuntungannya ialah negara-negara penanam modal, namun indonesia tetap harus membeli minyak seharga sama dipasar dunia.<br />
<br />
<br /></div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia-7.7955798 110.36948959999995-7.9214328 110.20812809999995 -7.6697267999999994 110.53085109999995tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-62993634592992932312017-04-24T10:47:00.000+07:002017-08-23T13:07:58.623+07:00CERMINAN PEMIMPIN DEMOKTASI SEJATI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifo4-SwDTtb5ghtXTdsamIwoPeCKFeqo2zJPqOZMh9K0jsTGPXK3gEUObj5Mwjkof0QsRvarPBzdcTS9LllAfmB3RHNdivOYjMIwfZMmMKdqtZW2ngLi4VKz4PCT3TMNozWS3-33SDOjc/s1600/o-LEADER-facebook.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifo4-SwDTtb5ghtXTdsamIwoPeCKFeqo2zJPqOZMh9K0jsTGPXK3gEUObj5Mwjkof0QsRvarPBzdcTS9LllAfmB3RHNdivOYjMIwfZMmMKdqtZW2ngLi4VKz4PCT3TMNozWS3-33SDOjc/s640/o-LEADER-facebook.jpg" width="640" /></a></span></b></div>
<br />
<h3>
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Zaman Nabi Muhammad Saw<o:p></o:p></span></b></h3>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Panglima yang
berhasil mengukirkan sejarah peradapan
Dunia, membebaskan dari kebodohan Akhlak dan kebodohan Moral umat dunia,
yang hanya dengan tempo waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, mampu merubah peradaban
dunia hingga masa kini. Dari awal mulainya Revolusi yang dilakukanya mulai dari
panglima pemimpin barisan paling depan untuk menegakan peradapan umat manusia,
dapat dilihat dari cermina sifat-sifat beliau yaitu: 1. Sidiq (jujur) 2. Tabligh
(menyampaikan) 3. Fatona (cerdas) 4. Amanah (dapat dipercaya). Dari ke Empat
sifat-sifat inilah cerminan Akhlak dan Perilaku Nabi Muhammad Saw sehingga
Moral-moral dan Akhlak kemanusiaan dengan muda meluas dan berkembang hingga
keplosok-plosok penjuruh dunia, inilah yang manpu membuat kemaslahatan umat
manusia. Dapat ditarika garis kepimpinan yang di cerminkan beliau, bawah
pemimpin lahir dari kesadaran umat, kerena mereka memang mengetahui kebaikan
perilaku, kelembutan Akhlak dan kecerdasan atau kebijaksanaan Nabi Muhammad Saw
kepada seluruh manusia. Hal ini dapat dilihat pula dari prestasi-prestasi
beliau, diantaranya beliau mendapatkan gelar Al Amiin (orang yang terpercaya)
dan beliau juga mendapatkan kesempatan untuk meletakan Batu Hajaraaswad waktu
belum menjadi seorang Rosol Allah Swt.</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masa Khulafaur Rasyidin<o:p></o:p></span></b></h3>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Banyak didalam
buku-buku yang yang menerengkan bawah sahabat-sahabat Nabi Muhammad menjadi
Khalifa (pemimpin) pengantikan kepemimpinam Beliau itu karena Akhlak dan
perilaku para sahabat itu sendiri, sehingga mereka di tetapkan sebagai
pemimpin. Misalnya Abu Bakar shiddiq, setelah wafatnya Rasulullah para sahabat
bermusawarah untuk memilih atau menentukan pemimpin penganti Rasul saw. Para
sahabat melihat bawah Abu Bakarlah sesosok yang pantas menjadi penganti Nabi
Muhammad, karena Akhlak, Kedekatan Dan keberanian beliau. Begitu pula Umar BIN
Khatab, Usmab bin Affan, dan Ali bin abithalib mereka di pilih, bukan
menchalonkan diri untuk menjadi pemimpin, karena para sahabat mengetahui persis
Akhlak Dan perilaku Khalifa-kalifa
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adat Jawa<o:p></o:p></span></b></h3>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Pemimpin disuatu
kampung atau desa-desa khususnya di daerah jawa yang kerap akrab disebut
sebagai Mbah Kaum. Mbah kaum ini menjadi kaum pemimpin disuatu kampung tidak
menchalonkan diri untuk menjadi pemimpin, tetapi masyarakat dikampunglah yang
memetapkan atau mengangkat orang tersebut menjadi pemimpin, karena mereka sudah
mengetahui tentang Akhlak, Perilakuserta kemampuan-kemampuan beliau (Mbah
Kaum).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></h3>
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Dari paparan
diatas dapat ditarik benang merahnya mulai dari zaman Rasulullah, zaman Sahabat
dan Adat-adat tradisi Jawa, tentang cerminan-cerminan seorang pemimpin sejati.
Pemimpin sejati itu Timbul dengan Sendirinya, tidak ada yang menchalonkan diri
untuk menjadi pemimpin. Mereka akan menjadi pemimpin secara otomatis, rakyat
pasti akan mengangkat atau mentepkan sebagai seorang pemimpin untuk mereka.
Karena rakyat sudah mengetahui secara penuh Perilaku, Akhlak, kebijaksanaan
sererta kemampuan-kemampuan yang dimilikinya. Dan yang menjadi orientasi adalah
menegakan keadilan dan kemaslahatan Rakyat.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-70280726214189370642017-04-23T10:45:00.001+07:002017-04-23T10:45:33.680+07:00Islam Vs Ideologi Media<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZoMwUi9IdU7RCC8H_wV9LqeEI3cy4aJ11WFR-kziOfi6Y5UcC8GoLhVcz5uxFhljU9R6bMUV9tlzaGeVLfB1dRjKYT0rD25hPBrhDfDmcGz9eSPcuD0Wtk3usUMr-5pK2r6FHpJuYfR0/s640/DISKUSIK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZoMwUi9IdU7RCC8H_wV9LqeEI3cy4aJ11WFR-kziOfi6Y5UcC8GoLhVcz5uxFhljU9R6bMUV9tlzaGeVLfB1dRjKYT0rD25hPBrhDfDmcGz9eSPcuD0Wtk3usUMr-5pK2r6FHpJuYfR0/s640/DISKUSIK.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Era globalisasi menjadikan manusia tidak bisa
lepas dari media massa. Dewasa ini,
kebutuhan manusia tidak lagi sebatas sandang, pangan, dan papan, namun juga
informasi tentang kehidupan. Manusia yang menutup mata terhadap persoalan
sekitar akan terkukung dalam kebodohan karena ketidaktahuan. Media massa,
sebagai pilar keempat demokrasi yang telah diatur tugas dan fungsinya dalam UU
No.40 tahun 1999 yakni <i>to inform, to educate, to entertaint, </i>dan<i> to
control social </i>, menjadi harapan masyarakat sebagai sumber informasi,
pemenuh hak asasi setiap umat, yakni mendapatkan informasi. Betapa pentingnya
media massa dalam kehidupan umat manusia saat ini, hendaknya menjadikan pelaku
media massa lebih arif dan bijaksana memegang amanah umat manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Runtuhnya
orde baru di Indonesia membawa angin segara bagi media massa. Media massa atau
pers memperoleh kebebasan setelah terkekang dengan berbagai aturan pada masa
sebelumnya. Menurut Wikipedia, kebebasan pers adalah hak yang diberikan oleh
konstitusional atau perlindungan hukum yang berkaitan dengan media dan
bahan-bahan yang dipublikasikan serta menyebar luaskan, percetakan dan
penerbitan surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya
campur tangan atau perlakuan sensor dari pemerintah.<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Programs/2222.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Pendapat lain menyebutkan bahwa kebebasan pers adalah kebebasan mengemukakan
pendapat, baik secara tulisan maupun lisan, melalui media pers, seperti harian,
majalah, dan bulletin. Kebebasan pers dituntut tanggung jawabnya untuk menegkkan
keadilan, ketertiban, dan keamanan dalam masyarakat, bukan untuk merusaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Namun
demikian, kebebasan pers di Indonesia tidaklah benar-benar bebas. Ada
batasan-batasan yang harus diperhatikan, yang terangkum dalam kode etik
jurnalistik. Kode etik jurnalistik diciptakan agar kebebasan pers tidak
kebablasan. Salah satu aturan yang tersebut dalam kode etik jurnalistik
berbunyi “wartawan Indonesia harus bersikap independen dalam menghasilkan
berita”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Menurut
Eriyanto dalam bukunya Analisis Framing, tidak ada media yang benar-benar independen. tidak ada kebenaran yang
benar-benar absolut. Meskipun kode etik jurnalistik mengatur tentang
independensi wartawan ataupun lembaga pers, namun faktanya, suatu berita telah
tercampuri subjektifitas wartawan. Wartawan melakukan framing terhadap suatu
kejadian. Sehingga menjadi wajar ketika satu peristiwa dapat diberitakan
berbeda-beda oleh media massa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Hal
ini menjadi menarik ketika kita membicarakan bagaimana Islam dalam bingkai
media massa, khususnya media barat. Kecurigaan antara Islam dan media barat
sudah bukan menjadi rahasia lagi. Islam mencurigai media sebagai alat menghancurkan
image islam, demikian pula media menganggap bahwa Islam adalah musuh yang nyata
bagi mereka. mengutip yang tertulis dalam bukunya Dr. Iswandi Syahputra, M.Si :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Penggunaan
istilah Islam-Barat dalam berbagai terminologi keilmuan dan pemberitaan media massa Barat sangat tidak adil.
Inilah produk sejarah yang juga banyak diamini oleh kalangan Islam sendiri. Seperti yang dikatakan Al-A’zami,
sejarah memang tidak pernah berpihak
pada kitab suci </span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif";">(Al-A’zami,
2005:70). Ekspansi budaya dan penduudkan Barat secara
besar-besaran sejak beberapa abad lalu telah meletakkan Timur (Islam termasuk didalamnya) menjadi tersubordinasi.</span><span lang="EN-US"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Menurut
Nadhiroh, Eks-Wartawan Solo Pos yang telah berkecimpung dalam dunia
kewartawanan selama </span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif";">9</span><span lang="EN-US"> tahun,
Kecurigaan antara Islam dan media terjadi karena adanya pihak yang dirugikan.
Islam mencurigai media, karena Islam merasa dirugikan oleh pemberitaan media.
di Indonesia, tidak jarang media memberitakan Islam dalam frame yang negative.
Aksi terorisme akan senantiasa menjadi perhatian media, dan Islam akan
diberitakan dalam citra negatif. Aksi terorisme dalam pemberitaan media
digambarkan Adam W.Sukarno seperti yang tertulis dalam jurnalnya bahwa benang
merah antara media dan terorisme tidak terlepas dari aspek komersialiasi berita. Pada posisi ini, terorisme merupakan
sebuah fakta sosial yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peningkatan
konsumsi berita di media massa. Bad news is a good news. Bahkan Nunung Prajarto
dalam tulisannya menyebutkan bahwa kecepatan, percepatan, dan cakupan luas
tebar informasi tentang terorisme bergantung pada kerja institusi media.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Sebagai
bahan renungan lain. beberapa waktu lalu, ketika terjadi aksi damai bela Islam
di Indonesia, adanya pemberitaan yang dianggap tidak adil yang merugikan umat
Islam, sehingga terjadinya aksi pengusiran terhadap stasiun TV, yakni metro TV.
Dan menciptakan tagar yang cukup viral di social media yakni #BoikotMetrotv dan
#Metrotipu. Tidak hanya media Indonesia, media barat ikut serta memberitakan
mengenai aksi damai bela Islam. Aksi yang dibanggakan oleh sebagian umat muslim
karena berjalan penuh kedamaian, ternyata diberitakan media barat dengan frame
yang berbeda. Seperti misalnya pemberitaan yang dilakukan oleh majalah TIME
pada tanggal 30 November dengan judul “Hardline Islamist Protests In Indonesia
Are Spreading Fear Among The Minority Chinese” . hal ini tidak jauh berbeda dengan pemberitaan
yang dilakukan oleh CNN yang juga menggunakan identitas Cina dan Kristen dalam
judul dan lead beritanya. Bahkan, Aljazeera, yang selama ini dianggap sebagai
media penyelamat wajah Islam turut memberitakan aksi tersebut dalam frame yang
sama dengan judul “An Extremely Big Show Of Force By Islamist Groups Who Have
Been Gaining Importance In Indonesia Over The Years”.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <i>Framing </i>negatif yang dilakukan
oleh media terhadap Islam menjadi perang kontemporer abad ini. apabila kecurigaan satu sama lain terus
berlanjut, maka perang tidak akan berakhir. Dan salah satu solusi yang bisa
dilakukan untuk mengakhiri peperangan dan menciptakan perdamaian, adalah
membentuk generasi Islam yang memiliki keinginan kuat ‘memperbaiki’ permainan
media massa.</span>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-29406576176821612012017-04-22T14:49:00.000+07:002017-04-22T14:49:08.628+07:00Puisi Gegar Budaya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_w6UHdKVeskD0DhS8vnYvFq8Bdd53UWEo-9ooI0zkRgQk7aVYy-NbWFOFOAlHZr7PzE2Qw7XZFR_V3OYws6li35YP4MFDnzT6eiO9GjYiC7XMTZ0SDiJzCvIM7WwrUr3qiWvN4Op4oDoA/s1600/culture_shock_600.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_w6UHdKVeskD0DhS8vnYvFq8Bdd53UWEo-9ooI0zkRgQk7aVYy-NbWFOFOAlHZr7PzE2Qw7XZFR_V3OYws6li35YP4MFDnzT6eiO9GjYiC7XMTZ0SDiJzCvIM7WwrUr3qiWvN4Op4oDoA/s1600/culture_shock_600.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“GEGAR
BUDAYA”<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh :
Hasmiani </span></b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kami
memang gegar budaya <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tapi
bukan berarti kami tidak kenal budaya lain<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tapi
budaya memang perlu dijaga <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dan
kami sangat mencintai setiap budaya <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Banyak
budaya berarti banyak perbedaan</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Perbedaan
inilah yang menyatukan</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perbedaan
inilah yang membuat indah<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dan
perbedaan inilah yang melengkapi <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perbedaan
bukan berarti saling membenci <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Karena
kebencian itu awal dari suatu ikatan <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dan
ikatan itulah yang menyatukan <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Menyatukan perbedaan ini
menjadi satu</span></div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-20005432369578828852017-04-14T09:30:00.000+07:002017-04-14T09:30:15.539+07:00Dampak Inkonsistensi Kurikulum terhadap Kinerja Guru di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFNKh3EjY1HKY0gpwf6A0wqTU41305nUSJvWTF_Jwk0rpWP-jsyF7G6NaU-uf5CgA-JzREcafRLXeIdOmlTlk_WOKM2HE7_52pouFf_cWVFlKMzkHSL_yaL1_2-SjniSlYGhG8O0wIjGU/s1600/Peta+Perkembangan+Kurikulum+di+Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFNKh3EjY1HKY0gpwf6A0wqTU41305nUSJvWTF_Jwk0rpWP-jsyF7G6NaU-uf5CgA-JzREcafRLXeIdOmlTlk_WOKM2HE7_52pouFf_cWVFlKMzkHSL_yaL1_2-SjniSlYGhG8O0wIjGU/s640/Peta+Perkembangan+Kurikulum+di+Indonesia.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Cambria, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Oleh : Samsudin, Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Cambria, serif; text-indent: 36pt;">UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta</span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 48px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Semakin
berkembangnya dunia, pendidikan saat ini mulai beramai- ramai meningkatkan
kualitas sumber daya yang ada pada siswa maupun mahasiswa dengan berbagai cara.
Perihal ini berangkat dari banyaknya tuntutan dan desakan untuk menjadi manusia
yang kaya ilmu serta diseimbangkan dengan skill yang mumpuni. Salah satu strateginya
adalah perubahan kurikulum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Namun
, konsep perubahan kurikulum ini juga mengundang pro dan kontra dari berbagai
pihak . kalau menurutmu sendiri bagaimana? Eits, sebelum bereaksi apa- apa baca
dulu yuk seluk beluk mengenai penggantian kurikulum tersebut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Seperti
yang sudah kita ketahui, perubahan kurikulum pendidikan ditingkat sekolah dasar
maupun menengah sudah sering terjadi dan bahkan berkali- kali di indonesia.
Perubahan tersebut dari waktu ke waktu tentunya menimbulkam suatu dampak yang
amat besar. Dapat kita analogikan
bahwasanya kurikulum adalah suatu yang sangat penting karna ia merupakan setir yang mengendalikan kegiatan dalam ranah
pembelajaran dalam kelas yang mana guru adalah seorang nahkodanya. Dan hal ini
erat sekali kaitanya antara perubahan kurikulum dengan kinerja guru dalam
mengajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Keresahan
kerap diraakan guru-guru di sekolah lantaran perubahan kurikulum yang mana
terdapat banyak perubahan di dalamnya. Keresahan tersebut semakin parah setelah
adanya kebijakan pemerintah yang memeberlakukan kurikulum yang berbeda – beda.
Bahakan kurikulum tersebut diterapkan seketika kurikulum yang baru dibuat
tersebut belum benar- benar matang dan guru- guru juga mersa belum siap untuk
menerapkanya. Perubahan tersebut sering kali muncul karena adanya pola pikir
dari kementrian pendidikan dan kebudayaan sendiri yang ketika ganti menteri
maka peraturan/ regulasi yang diterapkan juga harus baru, salah satunya
mengenai perubahan kurikulum di indonesia. Padahal kurikulum yang sebelumnya
diterapkan belum bisa dilaksanakan dengan maksimal akan tetapi karena
kegengsian dan faktor yang lainya kurikulum akan tetap di rubah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Akibat
dari keresahan yang dirasakan oleh guru- guru yang ada di indonesia tentunya
berdampak pada performa mereka dalam
kegitan mengajar. Keresahan tersebut adalah mengenai teknik dan metode apakah
yang paling relevan dan hendaknya diterapkan di dalam kelas agar siswa merasa
nyaman dalam kegiatan pembelajarandengan adanya tuntutan kurikulum yang baru. Ada
kalangan guru yang mengeluh bahwa murid mereka tidak menyukai pembelajaran dengan kurikulum baru
yang cenderung menjadikan murid untuk berlaku mandiridalam berbagai aspek
padahal mereka sebelunya sudah terbiasa dengan model mendengarkan penjelasan
dari guru, terlebih juga terhadap guru yang sudah tergolong tua ataupun lanjut
usia juga mengalami dmpak dari adnya perubahan kurikulum tesebut terutama dalam
ranah teknologi yang semakin berkembang seiring dengan majunya zaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Akan
tetapi tak hanya keresahan yang muncul, dibalik adanya kalangan guru yang
merasa resah dengan adanya pergantian kurikulum tersebut, adapula kalangan guru
yang malah senang dengan adanya perubahankurikulum tersebut. Mereka menganggap
bahwa dengan adanya perubahan kurikulum maka inovasi juga munculuntuk dapat merubah
perilaku/sikap murid menjdi lebih baik. Sehingga murid menjadi anak yang cedas
dan santun budipekertiya. Baik dampak yang menuju ke arah negatif maupun dmpak yang menuju ke arah
positif, hal ini tentunya dapat menjadi refleksi diri bagi kalangan guru tentang
bagaimana mengeluarkan performa mengajar mereka di dalam kelas. Hal ini jug
menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemerintah untuk menganlisis secara
lebih mendalam, sehingga dalam penerapan kurikulum dampak- dampak negatif akibaat adanya perubahan tersebut dapat
diminimalisir dan ditentukan jalan kelurnya. Setelah kita mengetahui seluk
beluk mengenai dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan kurikulum yang ada
di indonesia, baik yang bersifat pro ataupun kontra selanjutnya kita akan menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan
kurikulum terhadap kinerja guru yang ada di indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Untuk
melihat hakikat kinerja guru di sekolah,
terlebih dahulu dikemukakan pandangan para ahli tentang apa sebenarnya kinerja
itu. Whitmore secara sederhanamengemukakan bahwa kinerja adalah pelaksanaan
fungsi- fungsi yang dituntut dari seseorang.<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Dampak%20%20Inkonsistensi%20%20Kurikulum%20terhadap%20Kinerja%20Guru%20di%20Indonesia.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Pandangan lain dikemukakan oleh Patricia King, bahwasanya kinerja adalah
aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepadanya.<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Dampak%20%20Inkonsistensi%20%20Kurikulum%20terhadap%20Kinerja%20Guru%20di%20Indonesia.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Berdasarkan pendapat mengenai kinerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa
kinerj adalah perilaku seseorang yang membuahkan hasil setelah memenuhi
sejumlah persyaratan. Dalam kaitan dengan kinerja guru di sekolah, kinerja
mereka dapat terefleksi dalam tugasnya sebagai seorang pengajar dan sebagai
seorang pelaksana administrator kegitan mengajarnya. Dengan kata lain kinerja
guru disekolah dapat terlihat pada kegiatan merencankan, melaksanakan, dan
menilai proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi etos kerja dan
disiplin profesional guru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Mengacu
pada tugas yang berkaitan dengan kinerja guru sebagimana disebutkan diatas,
dapat dikeukakan bahwa terdapat dua tugas guru yang dijadikan acuan untuk
mengukur kinerja guru di sekolah. Kedua tugas tersebut adalah tugas yang
berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran, dan tugas yang berkaitan dengan
penataan, serta perencanaan yang berkaitan dengan tugas pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Persoalanya,
bagaimana kinerja guru di sekolah yang diharapkan akibat danya perubahan kurikulum yang terus menerus terjadi di indonesia?
Mengacu pada du bidang tugas guru yang dikemukakan serta pandangan atas kinerja
diatas, maka Mitchell merinci cakupan
wilayah kinerja atas lima faktor dominan, yaitu kualitas kerja,
kecepatan/ketepatan, inisiatif, kemampuan, dan komunikasi.<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Dampak%20%20Inkonsistensi%20%20Kurikulum%20terhadap%20Kinerja%20Guru%20di%20Indonesia.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Selanutnya, terdapat tigkriteria dasar yang berkaitan dengan kinerja guru,
yaitu proses, karakteristik- karakteristik guru dan hasil atau produk
(perubahan sikap siwa).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Akibat
adanya perubahan kurikulum yang terus menerus terjadi di indonesia ini, kinerja
gurudi sekolah yang ada di indonesia menjadi tidak maksimal, guru yang sejatinya
adalah nahkoda dari serangkaian kegiatan
belajar mengajar dikelas menjadi resah karena dengan adanya perubahan kurikulum
yang terjadi secara terus menerus maka berbagai aspek seperti mengelola proses
belajar mengajar, mengelola kelasmenggunakan media atau sumber belajar,
penguasaan landasan pendidikan, merencanakan progam pengajaran dan lain
sebgainya harus selalu dirubah agar sesuai
dengan adanya kurikulum baru yang diterapkan, padahal aspek- aspek serangkaian kegiatan
pembelajaran yang diterapkan berdasarkan
kurikulum yang ada sebelumnya belum maksimal, bahkan dalam hal ini para
siswa juga mengalami keresahan karena tidak semua siswa bisa dan nyaman
terhadap metode- metode baru yang dibuat oleh para guru sesuai kurikulu yang
diterapkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sehingga
jika kita menengok cakupan wilayah kinerja yang dikemukakan oleh Mitchell
kinerja guru seperti halnya kualitas, ketepatan/kecepatan kerja, inisiatif yang di terapkan oleh guru hanya sekenanya
saja, tidak dilakukan semaksimal mungkin dan akibat kinerja yag kurangmaksimal
ini juga berujung kepada hasil/produksi (perubahan sikap siswa ) yang tidak
maksimal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sedikit
kita menengok kinerja dalam pandangan islam, seperti yang terdapat pada
Al-qur,an surat Al-Ahqaaf ayat 19 yng
artinya : Dan bagi masing- ming mereka derajt menurut apa yang telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi
merek ( balasan) pekerjaan- ekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan. Dari
ayat diatas memiliki makna bahwa Allah
pasti akan membalas setiap amal perbuatan manusiaberdasarkan pa yang telah
mereka kerjakan. Artinya jik seorang melaksankan pekerjaan dengan baik dan
menunjukan kinerja yang baik pula bagi organisasinya maka ia akan mendapat
hasilyang baik pula dari kerjaanya dan akan memberikan keuntungan bagi
organisasinya. Perihal ini dapat dijadikan auto kritik baik bagi pihak
maupun pemerintah untuk membuat sesuatu yang baru dengan perencanaan yang
matang agar apa yang harus diterapkan dari sesuatu yang baru tersebut mencapai
sebuah kesesuaian begitupun dengan kalangn guru agar dapat melaksankan tugas dan kewajibanya dengan
semaksimal mungkin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dari
bahasan mengenai dampak Inkonsistensi kurikulum terhadap kinerja guru
diinonesia dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan kurikulum yang terjadi
secara terus menerus mengakibatkan kinerja guru yang ada di indonesia menjadi
tidak maksimal.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Dampak%20%20Inkonsistensi%20%20Kurikulum%20terhadap%20Kinerja%20Guru%20di%20Indonesia.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Dwi Helly Purnomo dan Louis Novianto, Seni Mengarahkan untuk
Mendongkrak Kinerja, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama ; 1997), hlm. 104.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Dampak%20%20Inkonsistensi%20%20Kurikulum%20terhadap%20Kinerja%20Guru%20di%20Indonesia.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Ibid., hlm. 108.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Dampak%20%20Inkonsistensi%20%20Kurikulum%20terhadap%20Kinerja%20Guru%20di%20Indonesia.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> B.Uno Hamzah dan Lina Lamatenggo, Teori Kinerja dan Pengukuranya,
Jakarta, Bumi Aksara; 2012). Hlm. 68<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-48152506697736625362017-04-12T13:49:00.000+07:002017-04-12T13:49:03.749+07:00Meluruskan Revolusi Komunikasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQNokTpPcy9wKz6qvYtzCkFxPElzgPRn3pPUB2i5KX-Uura-knm_tfRki91HD2OYbg_asbu_5woOtY81tvN6GvtIf_ju7KqTbbU9__8IW31J-R8BTInVTe4bpNln5GGGb5Tr-LL4qGj20/s1600/komunikasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQNokTpPcy9wKz6qvYtzCkFxPElzgPRn3pPUB2i5KX-Uura-knm_tfRki91HD2OYbg_asbu_5woOtY81tvN6GvtIf_ju7KqTbbU9__8IW31J-R8BTInVTe4bpNln5GGGb5Tr-LL4qGj20/s640/komunikasi.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dahulu kala manusia memimpikan kehidupan yang serba praktis dan
mekanistis. Kehidupan yang efisien dimana energi tidak banyak terbuang.
Kehidupan yang efektif dimana jarak dan waktu dapat dengan mudah dilipat.
Yasraf Amir Piliang bilang “dunia yang dilipat”. Kehidupan yang ditopang oleh
teknologi mutakhir di berbagai lini kehidupan, termasuk cara orang menyampaikan
informasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada akhirnya mimpi tersebut terwujud. Gong perkembangan teknologi
komunikasi (Pertekom) ditabuh ketika mesin cetak ditemukan. Benda yang mampu
melipatgandakan pesan tertulis dalam jumlah banyak. Lahirlah surat kabar. Sadar
surat kabar tak bisa berjalan apalagi untuk jarak yang jauh, manusia membuat
suara mereka menjadi kode-kode digital yang dapat diterima di tempat lain
menjadi suara kembali. Era telepon dimulai. Pemahaman manusia terhadap
gelombang frekuensi yang bertambah, melahirkan inspirasi untuk membuat kotak
ajaib bernama radio dan televisi. Jika telepon hanya sanggup melayani dua orang
berlawanan saja, radio dan televisi bisa dinikmati keroyokan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pertekom menggapai puncaknya ketika makhluk bernama internet
ditemukan. Sebuah jaringan komputer yang saling terhubung dan memungkinkan
transmisi informasi dalam waktu super cepat. Internet makin tak terbendung saat
siapa saja dapat mengaksesnya dimanapun, kapanpun dan melalui apapun, salah
satunya melalui telepon selular (ponsel). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada perkembangannya anak cucu telepon kabel tersebut mampu
menggabungkan beberapa media (televisi,radio,pager,telepon) dalam genggaman
tangan, orang menyebutnya konvergensi media. Akses informasi menjadi sangat tak
terbatas ketika ponsel mampu mengakses internet. Apalagi ditunjang banayak
layanan kartu operator yang balapan harga. Hasilnya orang dapat telponan,
menonton televisi, mendengarkan radio, surfing internet dengan satu alat, di
satu tempat, dan dalam satu waktu!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dari Tatap Muka
ke Tatap Layar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Saat itulah komunikasi tatap muka perlahan mulai dicampakkan. Orang
bosan melihat wajah lawan bicaranya yang sama setiap kali bertatap muka, dan
lebih asyik bertemu dengan foto profilnya di Facebook karena setiap menit dapat
berubah. Bisa wajah fisiknya, kadang semangkuk bakso, artis idola, sampai
kata-kata mutiara. Jika pembicaraan menyinggung salah satu pihak, setidaknya yang
satu tidak kena bogem atau tamparan. Tinggalkan saja, blokir pertemanannya,
cari lagi yang baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ketika informasi bisa orang dapatkan hanya dengan sekali klik,
untuk apa repot-repot menanyakan tetangga: semalam siapa yang menang? Madrid
atau Barca?. Pisang goreng hangat yang sedianya disantap bersama saat asyik mengutuk
berita sidang wakil rakyat yang terkatung-katung, bisa disantap sendiri di
hadapan layar komputer. Di sebelah, tetangganya melakukan hal yang sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Fungsi individual manusia
pada akhirnya tersalurkan jauh melebihi fungsi sosialnya. Orang terasing dari
dunianya sendiri yang nyata, tenggelam dalam dunia mayanya. Mimpi-mimpi manusia
dulu justru malah membuat dirinya teralienasi dari hakikatnya sebagai makhluk
berkomplot, sosiologi menyebutnya makhluk sosial. Menyapa orang ketika
sama-sama sedang menunggu bis lewat malah dikatain <i>sok</i> akrab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan segala informasi yang kita dapatkan dengan mudah, nampaknya kita
telah menemukan tuhan kita masing-masing. Sang <i>gadget</i> yang maha tahu,
hanya saja maha terjangkau harganya. Sebuah sempalan penafsiran terhadap konsep
wihdatul wujud. Bedanya, tuhan yang satu ini tidak bersemayam dalam jiwa
manusia, melainkan di saku dan tas manusia. Serta mensyari’atkan
perilaku-perilaku individualistik: enggan menyapa, berbicara seperlunya, hingga
budaya instan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perubahan sosial semacam ini segera membutuhkan penawarnya. Penawar
yang mampu mengontrol penghambaan manusia terhadap percepatan akses informasi
yang tak kenal tempat dan waktu. “Mengontrol” menjadi solusi yang lebih tepat alih-alih
“menghilangkan”. Karena tak bisa ditepis, Pertekom juga memberikan perubahan
sosial yang positif. Mengingat positif-negatif adalah sesuatu yang bersifat
subjektif, maka subjeknya pula yang kudu dikontrol, yakni: manusia yang
menciptakan perubahan sosial tersebut dan Pertekomnya itu sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b style="text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b style="text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Merindukan
Kehidupan Kolektif</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pertanyaan besar yang datang kemudian adalah: mampukah kehidupan
kolektif dihadirkan kembali di tengah masyarakat, setelah mereka gagap dan
gagal memaknai perkembangan teknologi?. Terutama di negeri-negeri Timur seperti
Indonesia yang terkenal dengan budaya gotong royongnya. Jawabannya justru
pertanyaan bernada korektif: mau atau tidak kita menghadirkan kehidupan
kolektif kembali?. Karena pasar teknologi komunikasi nampaknya sudah tak bisa
diajak kompromi. Dari era one tv,one village bergulir lalu one tv,one home; one
tv,one room; pasar televisi mampu terus menembus tembok privasi manusia hingga
sekarang mereka memulai era one tv,one person. Mudah-mudahan one tv,one hand
tidak terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kembali. Jika mau, dalam beberapa kesempatan mari matikan televisi
sejenak, putuskan koneksi internet sehari, temui tetangga kita, teman kita,
pacar bagi yang punya, lalu bicaralah segera!.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-27256489800484039822017-04-12T09:00:00.000+07:002017-04-12T09:00:08.861+07:00Gerakan Muhammadiyah Awal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiESLZAq6DjabT-CRHVA5cB_n6vltYFZFVy0gjV5cq6OIuD2SICEcQcmdcTKdzUVDaEmefERXw_zpkeDqHPcVxHdK_PFw1mgeEH_PsP8GA80h-94j0-KSgiZcY3hvUOnIYYzsfSencOQuE/s1600/muhammadiyah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiESLZAq6DjabT-CRHVA5cB_n6vltYFZFVy0gjV5cq6OIuD2SICEcQcmdcTKdzUVDaEmefERXw_zpkeDqHPcVxHdK_PFw1mgeEH_PsP8GA80h-94j0-KSgiZcY3hvUOnIYYzsfSencOQuE/s640/muhammadiyah.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: times new roman, serif;">Oleh: Ence Sopyan</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Muhammadiyah menjadi organisasi keagamaan yang sangat berpengaruh
bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Banyaknya tokoh Muhammadiyah yang berjuang
mempertahankan Indonesia sehingga tidak sedikit tokoh Muhammdiyah yang diberi penghargaan
sebagai pahlawan sebagai jerih payah mereka untuk mengusir Belanda dari tanah
Ibu Pertiwi. Contohnya Ki Bagus Hadikusumo yang merupakan anggota dari Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPUPKI),<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>yang
baru-baru ini ditetapkan sebagai pahlawan negara yang tempat peristirahatan
terakhirnya bertempat di Kota Gede, Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sedikit mengingat
gerakan-gerakan Islam yang ada didunia tentunya dimulai dari adanya dinamika
gerakan Islam yang setiap masa mempunyai perubahan signifikan baik itu ke arah
lebih baik atau ke arah yang kurang baik. Dimulai dari masa kejayaan Islam
yakni zaman dinasti-dinasti yang senantiasa peradabannya lebih terjamin dari
mulai permasalahan sosial, keilmuan, maupun aqidah. Sehingga pada zaman ini
dunia timur tengah sangat diperhatikan dan banyak pula bermunculan para
orientalis yang memang ingin memperdalam keilmuan di timur tengah. Namun
seiring dengan kejayaannya, Islam pun mengalami kemunduran, sehingga pada
puncaknya ke khalifahan Abbasiyah yang bertempat di Baghdad maupun ke
khalifahan yang bertempat di Andalusia mengalami pengakuan bahwa peradaban
Islam sudah tidak relevan lagi dengan permasalahan global. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Memang ada
beberapa faktor yang melatar belakangi kemunduran ini, yang bermula dari
kerapuhan dalam penghayatan ajaran Islam, terutama yang terjadi pada kalangan
penguasa, bagi mereka ajaran Islam hanya sekedar diamalkan dari segi formalitas
belaka, bukan lagi dihayati dan diamalkan sampai pada hakikat dan ruh-nya.<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Tak lepas juga permasalahan dari adanya pendirian sementara ulama konservatif
yang menyatakan bahwa pintu jihad telah ditutup dan untuk menghadapi berbagai
permasalahan kehidupan umat Islam cukup mengiktui pendapat dari para imam
Madzhab. Sehingga adanya sifat memutlakan pendapat seperti Imam Malik, Imam hanafi,
Imam Syafii, dan Imam Hambali. Padahal pada hakikatnya Imam-Imam tersebut masih
tetap manusia biasa, yang tidak lepas dari kesalahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Muhammadiyah
didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan bin K.H. Abu Bakar, Imam Ratib masjid
besar kota Yogyakarta atau bisa dikenal sebagai khatib Amin. Kyai Haji Ahmad
Dahlan yang semasa kecilnya sudah belajar tentang agama dan pada usia dewasa
pernah menimba ilmu di Mekkah menjadikan Ahmad Dahlan sebagai orang yang
terhormat bagi wilayah kauman dan menjadi guru bagi murid-murid ayahnya yang
belajar diwaktu siang atau ba’da dzuhur dan di sore hari atau ba’da maghrib
sampai dengan isya. Yang pada akhirnya Ahmad Dahlan berniat untuk
memproklamirkan berdirinya Muhammadiyah dengan mengadakan rapat undangan
terbuka dengan mengundang warga setempat dan salah satu organisasi pertama di
Indonesia yakni Budi Utomo yang telah membantu tenaga dan morilnya selama
Muhammadiyah mengajukan permohonan Ijin kepada pemerintah Hindia Belanda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Gerakan
Muhammadiyah setelah didirikan dan diresmikan tentunya memulai babak baru,
pasalnya begitu banyak permasalahan yang memang harus diselesaikan antara lain
masih dijajahnya Indonesia oleh Belanda, kurang pendidikannya umat Islam yang
ada di Indonesia, ataupun datang permasalahan dari internal Islam yakni masih
kurang dipercayanya Muhammadiyah sebagai gerakan Islam bahkan masih ada yang
menganggap Muhammadiyah sebagai aliran sesat. Sehingga Muhammadiyah harus berfikir keras bagaimana memecahkan
permasalahan yang datang silih berganti. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Muhammadiyah pada
masa awal yang di pimpin oleh KH. Ahmad Dahlan langsung, berupaya untuk sedikit
meniru atau lebih pasnya belajar kepada organisasi yang sistem organisasinya
sudah tersusun rapi. Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan tentunya
memerlukan ilmu tentang ke organisasian guna mendukung tercapainya maksud dan
tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu KH Ahmad Dahlan pada tahun 1917
pernah memrintahkan kepada muridnya untuk membantu sidang yang dilaksanakan
oleh organisasi Budi Utomo.<i>‘Para pemuda berkumpul di tempat yang biasa
mereka itu berkumpul, ialah dirumah Sdr. H.M. Syuja’ Kauman, diantaranya ada
beberapa saudara merenungkan apa yang telah terjadi dalam sidang Budi Utomo.
Bukanlah mereka itu merenungkan karena ingin menjadi anggota Budi Utomo, tetapi
yang direnungkan adalah bertapa indah dan eloknya seumpama agama Islam kita
dapat diterangkan dai muka orang banyak atau umum sebagaimana cara yang
dilakukan oleh Budi Utomo itu dengan bahasa daerah (bahasa Jawa) tentu akan
lancar tersiarnya dan mudah pula dapat dimengerti dan dipahami oleh khalayak
ramai.<span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftn3" title="">[3]</a></span></b></span><a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftn3" title=""><!--[endif]--></a></span><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><br /></b></span></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Muhammadiyah pula yang pertama menggagas gerakan secara non politik
atau bisa dikatakan jauh dari adanya keinginan untuk berkuasa di Indonesia.
Bisa dilihat dari semenjak diresmikannya Muhammadiyah oleh Sultan
Hamengkubuwono, Muhammadiyah mempunyai orientasi gerakan yang jelas antara lain
1)Muhammadiyah bergerak ranah pendidikan 2)Muhammadiyah bergerak dibidang
dakwah amar ma’ruf nahyi munkar dan 3)Muhammadiyah bergerak dibidang kesehatan
bagi umat. Maka bukan tidak mungkin Muhammadiyah pergerakannya lambat akan
tetapi cepat sekali, karena dengan adanya kualifikasi ranah gerak dari
organisasi ini tentunya banyak pihak yang merespon tentang makna gerakan
Muhammadiyah tidak terkecuali peranan
Sultan Hamengkubuwono yang ikut meramaikan Muhammadiyah seperti memberi
pengajian pada malam jum’at, yang menjadikan jamaahnya semangat untuk
mendengarkan karena merasa dekat dengan seorang pemimpin mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Semisal yang
dilakukan oleh bidang dakwah, Muhammadiyah mengadakan kumpulan rutin bagi penduduk
sekitar tepatnya pada malam jum’at untuk mengadakan pengajian keislaman, yang
tujuannya untuk mencerahkan pengetahuan umat Islam supaya mengetahui urgensi
Islam itu sendiri disamping tujuan utamanya yakni menyatukan umat Islam untuk
semakin peduli dengan saudara-saudara sesama manusia sehingga menimbulkan sikap
saling tolong menolong dalam hal perbaikan taraf kehidupan yang lebih baik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Namun gerakan
Muhammadiyah pada masa awal seperti yang di uraikan diatas tidak lepas dari tujuan
utamanya yakni untuk memurnikan Islam dari berbagai kepercayaan dan praktik
yang bersifat tahayul. Sehingga Muhamamdiyah mempunyai semboyan sebagai gerakan
purifikasi terhadap Tahayul, Bid’ah, Churafat (TBC) yang pada awalnya Muhammadiyah
sangat memperhatikan pergerakan dari tiga fenomena tersebut. Dengan semangat
fastabiqul khairat nya (tidak menjatuhkan satu sama lain), Muhammadiyah lebih
dekat dengan umat karena terjun langsung ke masyarakat dengan mempunyai bekal
solusi untuk berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat, khususnya umat
Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Respon dari
permasalahan umat pun, Muhammadiyah pada tahun 1922 mendirikan organisasi
wanita yang bernama <i>Aisyiah, </i>sebagai wujud perhatian terhadap kemajuan
kaum wanita Islam. Organisasi wanita yang berdiri sendiri dengan
kegiatan-kegiatan antara lain mengasuh anak yatim, kursus-kursus kewanitaan.
Sebelum diberi nama Aisyiah, organiassi ini bernama <i>Sopotresno, </i>namun
atas saran dari Haji Muchtar (anggota Muhammadiyah) untuk mengubah menjadi Aisyiah.<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ini menunjukan bahwa Muhammadiyah serius memperhatikan potensi perempuan dan
membuang jauh pemikiran bahwa perempuan tidak bisa berbuat apa-apa bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Muhammadiyah juga
membentuk organisasi kepanduan yang diberi nama Hizbul Wathan, karena Ahmad
Dahlan mendengar informasi dari seorang guru Muhammadiyah yang mengajar di Solo
tentang kepanduan Kristen yang sering ia lihat melakukan latihan di alun-alun
Mangkunegeran, Solo. Sehingga Hizbul Wathan yang didirikan pada tahun 1918 itu
diharapkan sebagai pembela tanah air Indonesia, dalam hal ini menjaga kesatuan
Republik Indonesia dari penjajahan yang dalam konteks dahulu hizbul wathan
berperan sebagai pelindung rakyat dan pejuang untuk mengusir penjajah belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sebagai gerakan
pembaharuan Islam, Muhammadiyah tidak bisa dipandang sebagai gerakan Islam
biasa seperti halnya gerakan pembaharuan yang datang dari timur tengah, Namun,
Muhammadiyah lahir sebagaiwujud nyata respon umat Islam terhadap permasalahan
keagamaan dan politik. Dalam jiwa solidaritas yang tinggi, maka Muhammadiyah
tampil sebagai gerakan keagamaan yang mampu mengelola organisasinya dengan baik
dan mampu mendirikan lembaga/komunitas sebagai upaya memecahkan permasalahan
umat seperti pendidikan,kesehatan, panti asuhan. Jika ditelaah arsip-arsip
tentang gerakan Muhammadiyah sulit atau malahan tidak ada konsep-konsep yang
ditampilkan, melainkan lebih kepada tindakan riil atau bisa disebut dengan
dakwah bil hal.<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>Ini
yang menjadi kunci gerakan Muhammadiyah baik itu pada masa awal berdirinya yang
lebih menekankan pada kemaslahatan umat Islam bagaimana bisa menjalankan hidup
sesuai dengan syariat tanpa menghilangkan nilai budaya yang dipandang sebagai
penunjang dalam bersemangat ibadah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Weinata Sairin ‘Gerakan pembaharuan Muhammadiyah’, 1995, hlm 109<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Musthafa Kamal Pasha ‘Muhammadiyah sebagai gerakan Islam’, 2009,
hlm 14<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Kyai Ahmad Dahlan dalam catatan pribadi Kyai Syuja ‘Islam berkemajuan
kisah perjuangan KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah masa awal<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Weinata Sairin ‘Gerakan pembaharuan Muhammadiyah’, 1995, hlm 54<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/Buana/Downloads/Gerakan%20Muhammadiyah%20Awal.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="EN-US"> Penyunting Ade Ma’ruf ‘Muhammadiyah dan oemberdayaan rakyat’, 1995,
hlm 109<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-68424240220593484482017-04-10T15:24:00.000+07:002017-04-10T15:24:00.747+07:00Sejarah Kelahiran IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-WUAO2XfDW62vufvmegD0VnC9-i1Q6fwJFTX0kd90WxRfiqWFEQs3cIVRX-xM4JGCP8BHWnLBH0a89BV6TPAAGX2sioRRYgK3N07dmCbdQIBd6GQCiSCKmbsL0YIJAxAL68YbjP3pNyE/s1600/imm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-WUAO2XfDW62vufvmegD0VnC9-i1Q6fwJFTX0kd90WxRfiqWFEQs3cIVRX-xM4JGCP8BHWnLBH0a89BV6TPAAGX2sioRRYgK3N07dmCbdQIBd6GQCiSCKmbsL0YIJAxAL68YbjP3pNyE/s640/imm.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Ada dua
faktor yang mendasari kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri
Muhammdiyah itu sendiri, sedangkan faktor ekstrenal yaitu faktor yang datang
dari luar Muhamadiyah, khususnya umat Islam dan umumnya apa yang terjadi di
Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1. Faktor Internal, sebenarnya lebih
dominan dalam bentuk motivasi idealis, yaitu suatu motif untuk mengembangkan
ideologi Muhammadiyah, yakni faham dan atau cita-cita Muhammadiyah, sebagaimana
kita ketahui bahwa Muhammadiyah pada hakekatnya adalah sebuah wadah
(organisasi) yang cita-citanya, atau yang maksud dan tujuannya yaitu menegakan
dan menjunjung tinggi agama Islam, hingga terwujud masyarakat utama, adil dan
makmur yang diridhai oleh Allah swt, (AD Muhamadiyah Bab II Pasal 3, saat itu).
Dan dalam merefleksikan cita-citanya ini, muhammadiyah mau tidak mau harus
bersinggungan dengan lapisan masyarakat yang beraneka ragam; ada masyarakat
petani, ada masyarakat pedagang, masyarakat padat karya, msyarakat
administratif, dan lain-lain termasuk di dalamnya masyarakat mahasiswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Persingguhan Muhammadiyah dalam melaraskan maksud dan
tujuannya, terutama terhadap masyarakat mahasiswa, cara dan tekhnisnya bukan
secara langsung terjun menda’wahi dan mempengaruhi mahasiswa yang berarti orang
orang muhammadiyah khususnya para mubalighnya terjun ke kampus-kampus. Tetapi,
dalam upaya ini, muhammadiyah memakai teknis dan taktik yang jitu, yaitu dengan
menyedikan fasilitas yang memungkinkan bisa menarik animo mahasiswa untuk
mempergunakan fasilitas yang disiapkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pada mulanya, para mahasiswa yang bergabung atau yang
mengikuti jejak langkah Muhammadiyah oleh Muhammadiyah dianggapnya cukup
bergabung dengan organisasi otonom yang telah ada dalam hal ini yaitu Nasyiatul
Aisisyiah (NA) bagi yang putri (mahasiswa) dan pemuda muhammadiyah bagi yang
mahasiswa. NA didirikan oleh Muhammadiyah/Aisisyah pada tanggal 27 dzulhijjah
1349 H/16 Mei 1931 M. Sedangkan pemuda Muhammadiyah berdiri pada tanggal 25
Dzulhijah tahun 1350 H/bertepan dengan tanggal 2 mei 1932.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Anggapan Muhammadiyah tersebut lahir pada saat
muktamar muhammadiyah ke-25 (kongres seperempat abad kelahiran muhammadiyah)
tahun 1936 di Jakarta, yang pada saat ini dihembuskan pula cita-cita besar
muhammadiyah untuk mendirikan universitas atau perguruan tinggi muhammadiyah,
yang pada saat itu PP Muhamadiyah diketuai oleh KH. Hisyam (periode 1933-1937).
Dapat dikatakan, bahwa anggapan dan pemikiran mengenai perlunya menghimpun
mahasiswa yang sehaluan dengan muhammadiyah yaitu sejak kongres muhamamdiyah ke
25 tahun 1936 di Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Namun demikian, keinginan untuk menghimpun dan membina
mahasiswa Muhammadiyah tersebut, akhirnya, para mahasiswa diberbagai
Universitas/PT Negeri yang secara ideologis beritiba pada Muhamamadiyah, senang
atau tidak senang, terpaksa bergabung dengan NA atau Pemuda muhammadiyah. Dan
untuk perkembangan berikutnya, mereka yang di NA dan yang di pemuda
Muhammadiyah atau Hisbul Wathan, merasa perlu adanya perkumpulan mahasiswa,
yang secara khusus anggotanya terdiri dari mahasiswa Islam, dan alternatif yang
mereka pilih, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berdiri pada tahun 1947.
di HMI inilah para mahasiswa yang Muhamadiyah bergabung bahkan turut aktif
merintis dan mendirikan serta mengembangkannya. Bahkan sampai konon, ada tokoh
muhammadiyah yang menyebutkan bahwa HMI adalah anak Muhamamdiyah, dalam arti
membawa ideologi Muhamamdiyah. Prof. Dr. Afran Pane, seorang pencetus ide
berdirinya HMI adalah orang Muhamadiyah yang diberi tugas khusus untuk
menggiring HMI kepada pemahaman atau cita-cita dan ideologi keagamaan yang
dianut Muhamadiyah, yang pada akhirnya memang ternyata banyak tokoh muhamadiyah
yang turut aktif mengelola dan membina HMI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dahulu muhamadiyah secara kelembagaan turut
mengembangkan HMI, baik dari segi moral maupun dari segi material. Yang di
sebut terakhir ini, yakni muhammadiyah secara material turut membiayai
aktivitas HMI dihampir setiap kongres atau aktivitasnya, terbukti dari hasil
lacakan terhadap arsip-arsip PP Muhaamdiyah dan lembaga - lembaga amal usaha
muhamamdiyah (terutama PTM-PTM dan Rumah sakit). Disinilah, sekali lagi bahwa
bukan HMI yang turut menelorkan tokoh-tokoh dalam muhamamdiyah, muhamadiyah
yang dulu turut aktif mengendalikan HMI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kenapa Muhamadiyah membantu perkembangan HMI ? di atas
sudah disinggung, bahwa HMI dulu dirintis dan dikembangkan oleh tokoh-tokoh
pemuda muhamadiyah, yang diharapkan supaya HMI tetap konsisten dengan faham
keagamaan yang dianut muhamadiyah untuk dikemudian dikembangkan dikalangan
mahasiswa Islam. Namun akhirnya, HMI tidaklah seperti yang diharapkan oleh
muhamamdiyah. Penekanan independensi yang dikembangkan HMI lama kelamaan tidak
sesuai dengan independen yang dikehendaki muhamadiyah. Independensi HMI
sekarang cenderung lebih liberal dalam segala aspek, segala aliran yang ada
dalam sejarah teologi Islam bisa masuk ke dalam tubuh HMI. Sehingga ada kesan
lain bahwa dalam HMI ada orang yang beraliran Asy’ariyah, ada yang beraliran
Syiah, ada yang beraliran Mu’tazilah, ada pula yang beraliran nasionalisme,
sekularisme, fluralisme, dan lain-lain. Sementara dalam muhamadiyah tidaklah
demikian independensi muhamadiyah yang ditekankan pada kebebasan berpendapat
tetapi kesatuan dalam berideologi Islam (baca Al-Quran-Sunnah), sehingga dalam
Muhamadiyah tidak ada mazhab Syafi’i tidak ada mazhab Hambali, tidak ada pula
mazhab-mazhab yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Melihat perekembangan HMI yang kian meluncur ke alam
kebebasan ideologi tersebut, pimpinan pusat muhamadiyah memandang perlu
menyelematkan kader-kader muhamadiyah yang masih berada dalam jenjang
pendidikan atau pendidikan tinggi. Pada tangal 18 November 1955, muhamadiyah
baru bisa membuktikan cita-citanya untuk mendirikan perguruan Tinggi yang
sesungguhnya dicita-cita sejak tahun 1936. Dan dengan didirikannya perguruan
Tinggi ini, maka PP. Pemuda Muhamadiyah melalui struktur kepemimpinannya
dibentuk departemen pelajar dan mahasiswa, atau suatu departemen dimaksudkan
untuk menampung pelajar dan mahasiswa muhammadiyah. Muktamar Pemuda Muhamadiyah
ke-1 di Palembang pada tahun 1956, diantara keputusannya ditetapka yaitu
“Langkah ke depan Pemuda Muhamamdiyah tahun 1956-1959”, dan dalam langkah ini
ditetapkan pula usaha untuk menghimpun pelajar dan mahasiswa muhamadiyah, agar
kelak menjadi pemuda muhamadiyah dan atau warga muhammadiyah yang mampu
mengemban amanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Untuk lebih merealisasikan usaha PP muhammadiyah
tersebut, maka lewat Konpida (Konferensi Pimpinan Daerah Pemuda Muhamadiyah )
se-Indonesia tanggal 5 shafar 1381 H/8 Juli 1961 M. Di Surakarta, antara lain
memutuskan untuk mendirikan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). PP Pemuda
Muhammadiyah, saat berlangsungnya Konpida ini, belum berhasil melahirkan
organisasi khusus dikalangan mahasiswa muhamadiyah. Saat ini, masih ada
argumentasi bahwa untuk mahasiswa muhammadiyah yang kurang berminat dalam
struktur Pemuda Muhamadiyah yang diperbolehkan duduk dalam kepemimipinan atau
keanggotaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dan memang kepemimpinan IPM periode
awal bahkan sampai sekarang lebih didominir oleh mereka yang sudah jadi
mahasiswa, khususnya untuk ditingkat cabang, daerah dan wilayah serta pusat.
Mereka yang masih berstatus sebagai pelajar seolah hanya boleh untuk
kepemimpinan ditingkat ranting/kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sehubungan dengan semakin berkembanganya perguruan
tinggi Muhammadiyah dalam hal ini fakultas hukum dan filsafat di padang panjang
yang berdiri pada tanggal 18 Nopember 1955 tetapi kemudian sehubungan adanya
peristiwa PRRI kedua fakultas tersebut mandeg, dan kemudian berdiri di Jakarta
dengan nama perguruan tinggi pendidikan guru yang kemudian setelah melalui
kemajuan-kemajuan berganti dengan nama IKIP. Tahun 1958 fakultas yang serupa
dibangun pula di Surakarta, di Yogyakarta berdiri Akademi Tabligh Muhamadiyah
Jakarta. Jelasnya sejak tahun 1960, mulailah kegitan pendidikan Tinggi atau
perguruan Tinggi Muhammadiyah berkembang, dan mahasiswa perguruan Tinggi
muhamamdiyah pun mulai membanyak. Lantas pada tahun 1960-an inilah mulai santer
ide-ide tentang perlunya penanganan khusus bagi mahasiswa muhamadiyah, dan
pimpinan pusat pemuda Muhamadiyah pun mulai segera memikirkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PP Pemuda Muhamadiyah yang oleh PP Muhamamdiyah dan
amanat muktamar ke 1-nya di Palembang (1965) dibebani tugas untuk menampung
para mahasiswa yang seideologi dengan Muhammadiyah, segera membentuk “study
Group” yang khsusus untuk mahasiswa. Dan dari studi ini, kemudian setelah
melihat perkembangannya, dijadikanlah departemen yang khusus untuk
mengembangkan study group ini. Sementara itu, para mahasiswa Universitas Muhammadiyah
dari berbagai kota seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Ujung
Pandang, dan Jakarta, menjelang Mukatamar Muhamadiyah Setengah Abad tahun 1962
di Jakarta, mereka mengadakan kongres mahasiswa muhammadiyah di Yogyakarta. Dan
kongres inilah semakin santer upaya para tokoh Pemuda Muhammadiyah untuk
melepaskan Departemen Kemahasiswaan supaya berdiri sendiri. Pada tanggal 15
Desember 1963 mulai diadakan penjajagan, didirikannya lembaga Da’wah mahasiswa
yang dikoordinir oleh Ir. Margono, dr. Soedibyo Markus dan Drs. Rosyad Sholeh.
Sedangkan ide pembentukannya yaitu dari Drs. Moh Djasman yang saat itu duduk
sebagai sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sementara itu, desakan untuk segera membentuk
organisasi khusus mahasiswa muhammadiyah, datang pula dari para mahasiswa
Muhamadiyah yang ada di Jakarta seperti Nurwijoyo Sarjono, M.Z. Suherman M.
Yasin, Sutrisno Muhdam, dan lain-lain yang saaat itu temasuk pula pimpinan
Pusat Pemuda Muhammadiyah. Dengan semakin banyaknya desakan tersebut, maka PP
Muhamadiyah segera memohon restu kepada PP Muhamadiyah yang saat itu diketuai
oleh H. A. Badawi, dengan penuh bijaksana dan ke’arifan, akhirnya PP
Muhamadiyah menerima usulan untuk mendirikan organisasi yang khusus untuk
mahasiswa Muhammadiyah. Drs. Moh Djasman selaku saat itu mengusulkan nama yang
tepat yaitu Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), tepat pada tanggal 29 Syawal
1384 H/14 Maret 1964, PP Muhammadiyah menunjuk Drs. Djasman sebagai formatur
tunggal dengan anggota-anggotanya A. Rosyad Sholeh, Soedibyo Markus, Moh. Arief
Zukabir, Sutrisno Mihdam, Syamsu Udaya Nurdin, Nurwijoyo Sarjono, Basri Tambun,
Fatuhrahman, Soemarwan, Ali Kiyai Demak, Sudar, M. Husni Thamrin, M. Susanto,
Siti Ramlah, Deddy Abu Bakar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sehubungan dengan hal tersebut, selama ini kita
mengenal bahwa pendiri IMM adalah Moh. Djasman Al-Kindi tetapi yang benar, Moh.
Djasman, adalah hanya seorang koordinator dan sekaligus ketua pertama.
Sedangkan pendirinya, dalam pimpinan pusat Muhammadiyah atas desakan atau
usulan kongres Mahasiswa Muhamadiyah yang dilaksanakan oleh pimpinan pusat
Pemuda Muhamadiyah yang saat itu ketua umum M. Fachurazi dan sekretaris Umum
Moh Djasman. Kemudian Moh Djasman sebagai koordinator bersama
anggota-anggotanya sebagaimana tersebut di atas itulah yang menggiring Ikatan
Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) melaksankan Munas (mu’tamar) I tanggal 1-5 Mei
1965, yang menelorkan Deklarasi Kota Barat (Solo) 1965 yang isi deklarasi
tersebut yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1. IMM adalah gerakan mahasiswa Islam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. Kepribadian Muhamdiyah, adalah landasan perjuangan
muhamadiyah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3. Fungsi IMM, adalah sebagai
gerakan eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah (stabilisator dan dinamisator)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4. Ilmu, adalah amaliyah IMM dan amal adalah ilmiyah
IMM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5. IMM adalah organisasi yang sah
mengindakan segala hukum, undang-undang, peraturan dan falsafah negara yang
berlaku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6. Amal IMM, dilahirkan dan diabadikan untuk
kepentingan agama, Nusa dan bangsa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Selanjutnya,
termasuk juga faktor intern dalam melahirkan Ikatan Mahasiswa (IMM) yaitu
adanya motivasi etis dikalangan keluarga besar Muhamadiyah, dalam usaha
mencapai maksud dan tujuan muhamadiyah, seluruh jajaran keluarga besar
muhamadiyah. Dalam usaha mencapai maksud dan tujuan muhamadiyah, seluruh
jajaran keluarga besar muhamadiyah, baik yang berada dalam kepemimpinan ataupun
yang masih jadi anggota dan simpatisan, baik yang berada dalam kelas orang tua,
kelas orang muda, kelas remaja maupun kelas anak-anak, semuanya harus mampu
hidup dalam lingkungannya dengan mengetahui sekaligus memeliharannya. Bagi para
mahasiswa muhamadiyah, yang berada ((berkuliyah) di dalam perguruan Tinggi
Muhammadiyah maupun perguruan lainnya, dengan motivasi etis ini harus memahami
lingkungan tempat (kampus) perkuliannya. Sehingga, dengan motivasi etis ini
harus memahami lingkungan tempat (kampus) perkuliyahannya. Sehinga, dengan
motivasi etis ini, mereka (para mahasiwa Muhamadiyah) terdorog untuk melakukan
da’wah amar ma’ruf nahi mungkar, yang salah satu jalannya yaitu mengajak
teman-temannya untuk ikut serta mencipta diri sebagi orang yang bersedia
membantu mewujudkan masyarakat yang diinginkan oleh muhammadiyah, yaitu
masyarakat yang menjunjung tinggi agma Islam yang bersumber langsung al-Quran
dan sunah rasulullah SAW. Penegasan motivasi etis ini, sesungguhnya merupakan
interpretasi rasional dari pada yang dikehendaki Alah SWT lewat firman-Nya yang
antara lain terdapat dalam al-Qur’an surat Al-imran : 104.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. Faktor eksternal, yang dimaksudkan faktor ini,
yaitu sebagian telah disebut di atas, yaitu faktor diluar muhammadiyah, baik
yang terjadi dalam diri umat Islam secara umum, maupun yang terdapat dalam
sejarah pergolakan bangsa Indonesia. Yang terjadi dikalangan umat Islam, yaitu
masih menyuburnya tradisi-tadisi yang sesungguhnya tidak lagi cocok dengan
ajaran Islam murni khususnya dan juga tidak lagi sesui dengan perkembangan
zaman. Di sana sini umat Islam, termasuk dikalangan mahasiswanya masih terlena
dengan pratek-praktek peribadatan yang penuh dengan bid’ah, khurafat, dan
tahayull. Kepercyaan-kepercayaan mantra-mantra para dukun masih membudaya,
terhadap tempat-tempat yang dianggap kramat pun masih digemari, terhadap
fatwa-fatwa para kyai yang sesungguhnya kadang kala tidak di landasi
dalil-dalil qathi masih dianggap sebagai fatwa-fatwa para kiyai yang
sesungguhnya kadangkala tidak dilandasi dalil-dalil qathi masih dianggap
sebagai fatwa yang suci, dan masih banyak lagi aktifitas ritualis yang
mencerminkan siskritistik dan bahkan animastik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dampak yang jelas ada gara-gara budaya masyarakat
Islam termasuk mahasiswa yang seperti tersebut itu, adalah semakin menancapnya
keterbelakangan dan atau kebodohan. Sehingga, kendatipun negara saat itu sudah
merdeka, tapi kemerdekaanya masih dalam arti sempit. Asal mereka sudah sholat,
zakat, puasa, beres, tidak ada masalah. Ancaman ideologis komunis, yang
sesungguhnya sangat berbahaya bagi keutuhan beragama dan bernegara, masih
diabaikan. Mereka, lantaran pengaruh-pengaruh dari kepercayaan-kepercayaan dan
keterbelakangan serta kebodohannya itu, banyak sekali yang tergelincir terjun
sekaligus menjadi pendukung setia ideologi komunis itu. Akibatnya, kemerajalelaan
komunis semakin menampak dan mengikat, yang gilirannya Bung Karno sebagai
presiden kelihatan benar-benar tergoda oleh bujuk rayu kominis. Yang giliran
berikutnya partai-partai Islam di segel bahkan dibubarkan. Masyumi sendiri
susah kena getahnya begitu pula PSI (Partai Sosialis Islam) dibubarkan pada
tahun 1960.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Di samping itu, pergolakan organisasi-organisasi
mahasiswa di tahun 1950-an sampai terjadinya G.30 S/PKI 1965, kelihatan menemui
jalan buntu dalam mempertahankan partisipatifnya dalam era kemerdekaan RI,
terutama sejak kongres mahasiswa Indonesia 8 Juni 1947 di Malang yang terdiri
dari HMI, PMKRI, PMKI, PMJ, PMD, MMM, PMKH, dan SMI (Himpunan Mahasiswa Islam,
Persatuan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia, Persatuan Mahasiswa Kristen
Indoenesia, Persatuan Mahasiswa Jogja- Djakarta, Masyarakat Mahasiswa Malang,
Persatuan Mahasiswa Kedokteran Hewan, Serikat Mahasiswa Indonesia), yang
kemudian berfungsi menjadi PPMI (Perserikatan Perhimpunan - Perhimpunan
Mahasiswa Indoensia). Dan PPMI yang independen ini pada mulanya memang kompak
sebagai penggalang kekuatan anti imperealisme, tetapi setelah melaksanakan
konferensi mahasiswa Asia Afrika di Bandung 1957 yang merupakan prestasi puncak
dari PPMI, masing-masing organisasi memisahkan diri. Ini, gara-gara dalam tubuh
PPMI pada tahun 1958 telah menerima anggota baru yaitu : CGMI (Selundupan dari
PKI). Badan kongres Mahasiswa Indoensia (BKMI) yang terdidiri dari selain PPMI
yaitu : PMID (Persatuan Mahasiswa Idonesia Djakarta) HMD (Himpunan Mahisiswa
Djakarta), MMB (Masayarakat Mahasiswa Bogor) PMB (Perhimpunan Mahsiswa Bandung)
GMS (Gerakan Mahasiswa Surabaya) dan GMM (Gerkan Mahasiswa Makasar), gara-gara
CGMI, maka banyak yang memisahkan diri dari PPMI tersebut, akhirnya,
masing-masing usur bercerai-berai mencari keselamatan sendiri-sendiri bahkan
konon akhirnya banyak pula yang membubarkan diri sebelum PKI membubarkannya,
atau jelasnya yaitu karena pengaruh-pengaruh yang lahir dari CGMI dan atau PKI
sejak tahun di masukinya yaitu 1958 maka akhirnya disekitar bulan oktober 1965
setelah PKI dilumpuhkan PPMI secara resmi membubarkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sesungguhnya sebelum PPMI membubarkan diri, antara
tahun 1964-1965 masing-masing organisasi mahasiswa yang berfungsi ke dalam PPMI
yaitu : PMID, HMD, MMD, PMB, GMS, GMM, HMI, PMKRI, PMKI/GMKI, PMD, PMI, PMKH,
dan SMI) tersebut saling djorjoran atau sok revolusioner, terutama setelah CGMI
(PKI) masuk ke dalamnya. CGMI (PKI) kelihatan semakin besar pengaruh dan
kemampuanya untuk membujuk para penguasa termasuk Bung Karno. HMI yang saat itu
juga turut berlomba merevolusionerkan diri mejadi sasaran CGMI/PKI yang
akhirnya HMI hampir-hampir rampuh karena memang PKI dalam hal ini para
pendukungnya senantiasa mengeluarkan yel-yel untuk supaya HI dibubarkan. dengan
demikian, HMI pun semakin bringas untuk memperkokoh sayangya, semakin gesit
bertindak membela diri dengan keluyuran ke sana kemari mencari pembela untuk
memperkuat supaya dirinya tidak mempan terhadap serangan PKI yang berusaha
membubarkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pada saat-saat HMI semakin terdesak itulah Ikatan
Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) lahir tepatnya yaitu pada tanggal 29 syawal
1384H/14 Maret 1964 M. Inilah sebabnya ada persepsi yang keluar bahwa IMM lahir
untuk persiapan sebagai penampung anggota-anggota HMI manakala terjadi
dibubarkan. Persepsi yang keliru ini menghubung-hubungkan HMI dengan
Muhamadiyah sebagaimana tersebut di atas, bahwa HMI pada mulanya didirikan oleh
orang-orang Muhammadiyah maka kalau HMI dibubarkan secara otomatis muhamadiyah
harus menyediakan wadah lain selain HMI. Logikanya, menurut persepsi ini
berarti IMM tidak perlu lahir karena tenyata HMI berhasil mempertahankan diri
dan tidak jadi dibubabarkan oleh PKI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jelas, kalau diperhatikan, sejarah pergolakan
organisasi-organisasi mahasiswa yang secara singkat tersebut diatas, maka
anggapan dan atau klaim yang mengatakan bahwa IMM lahir karena HMI akan
dibubarkan adalah anggapan yang keliru dan anggapan yang lahir karena kurang
cerdas dalam memberi interpretasi terhadap fakta dan data sejarah. Sebliknya
justru yang benar dan rasional, yang berlandaskan fakta dan data sejarah,
adalah bahwa kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhamdiyah salah satu faktor historisnya
yaitu, untuk membantu eksistensi HMI supaya tidak mempan dengan usaha-usaha PKI
yang akan membubarkannya. Sekali lagi, bahwa kelahiran IMM salah satu maksudnya
adalah untuk membantu dan atau turut serta mempertahankan HMI dari usaha-usaha
komunis yang berniat jahat mau membubarkan HMI. Dan ini, sesui denga sifat IMM
itu sendiri yang akan senantiasa bekerjasama dengan organisasi mahasiswa Islam
lainnya dalam upaya beramar ma’ruf Nahi Mungkar yang jadi prinsip dasar
perjuangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Itulah sejarah kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhamdiyah
(IMM) yang dapat kita lacak dari segi intern maupun segi ekstern. Hasil lacakan
ini jelas memberi ilmu kepada segenap peminat sejarah IMM untuk meyakinkan diri
bahwa IMM lahir memang merupakan kebutuhan bangsa dan negara guna turut
berpartisipasi aktif dalam rangka mengisi dan memberi bobot kemerdekaan
republik Indoensia di bawah naungan Pancasila dan UUD 1945.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Karena IMM merupakan kebutuhan intern dan ekstern itu
pulalah, maka tokoh-tokoh Pemuda Muhamadiyah yang sebelumnya bergabung dengan
HMI mereka kembali sekaligus membina dan mengembangkan Ikatan Mahasiswa
Muhamadiyah. Dari sini, ada klaim bahwa IMM dilahirkan oleh HMI. Jelas, klaim
inipun keliru mereka yang dulu turut mengembangkan HMI, disebabkan karena IMM
belum dilahirkan. Dan keterlibatan mereka dengan HMI, hanyalah sekedar
mengembangkan ideologi Muhamadiyah. Bukti nyata niat mereka ini yaitu bahwa
untuk dan setelah sekian lama mereka bergabung dengan HMI ternyata HMI yang
suah dimasuki oleh kalangan mahasiswa dari berbagai unsur ormas ke-Islaman itu
pada akhirnya berbeda bahkan berbeda dengan orientasi Muhammdiyah.Karennya,
satu hal yang wajar kalau kemudian mereka berbalik atau kembali ke Muhamadiyah
sekaligus turut mengembangkan IMM. Walaupun tidak semuanya begitu tetapi ini
satu hal yang susah untuk dihindari, hampir disetiap daerah, termasuk DKI
Djakarta, DIY, Riau, Unjung Pandang (Sulsel), Sumbar, dll, di sana ada yang
telah bergabung dengan HMI kemudian hijrah ke IMM yang lahir kemudian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Yang perlu dicatat untuk mengikut klaim tersebut yaitu
para aktifis-aktifis PP Pemuda Muhamadiyah dan NA yang ikut mengusahakan
berdiri atau lahirnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, adalah mereka yang
betul-betul tidak pernah terlibat dalam aktifitas HMI, atau tidak pernah masuk HMI
atau tidak pernah bergabung dengan HMI. Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah murni
didirikan oleh PP Muhamadiyah yang pada saat itu diketuai oleh H. A. Badawi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sejak lahir —14 Maret 1964 (29 Syawwal 1384), IMM
sudah mengambil 3 wilayah gerakan, yakni memfokuskan pada keagamaan,
kemahasiswaan, dan kemasyarakatan. Gagasan untuk mengambil peran kemasyarakatan
itulah yang membedakan IMM dengan organisasi mahasiswa lainnya. Ketika itu
sebagian besar gerakan mahasiswa hanya concern di bidang kemahasiswaan dan
keagamaan saja. Bahkan sebagian ada yang mengambil peran kebangsaan atau
politik, yang itu kemudian berujung pada kematian organisasi dan pembusukan
gerakan dakwah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Untuk lebih memahami apa dan bagaimana IMM, berikut
penegasan identitas IMM yang ditanda tangani oleh KH. Ahmad Baidawi;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa
(sosial) Islam;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah
landasan perjuangan IMM.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3.Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah
eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah.<br />
4. Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi yang sah yang mengindahkan segala
hukum dan undang undangan, peraturan serta dasar dan falsafah negara.<br />
5. Menegaskan bahwa kerangka fikir kader adalah ilmu adalah amaliah dan amal
adalah ilmiah;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6. Menegaskan bahwa amal IMM adalah
lillahi ta’ala dan seenantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dari penegasan identitas di atas dapat diketahui
bahwa; pertama, IMM merupakan gerakan mahasiswa Islam; kedua, IMM adalah
eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah (atau lebih dikenal sebagai Ortom).
Sementara itu kita dapat menemukan pula bahwa epistemologi berfikir IMM adalah
ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah. Dan poin terakhir kita dapat
mengetahui landasan gerakan IMM, yakni lillahi ta’ala dan seenantiasa diabdikan
untuk kepentingan rakyat.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> Secara umum IMM memiliki tiga bentuk pergerakan; 1)
IMM sebagai gerakan Mahasiswa; 2) IMM sebagai gerakan dakwah; dan 3) IMM
sebagai organisasi kader. IMM sebagai Gerakan Mahasiswa (GM) bergerak secara
kritis, menjadi oposisi penguasa, membela rakyat mustad’afîn. IMM sebagai
Gerakan Dakwah (GD), lebih dimaksudkan menjadi garda perjuangan umat Islam.
Menghadirkan doktrin Tuhan yang melangit ke bumi. Menjadikan Qur’an berbicara
tentang kemanusiaan, kemerdekaan dan pembebasan. IMM sebagai Organisasi Kader
(OK), berperan menciptakan akademisi Islam yang siap menjadi pemimpin, baik
untuk Ikatan, Persyarikatan Muhammadiyah, dan tanah air tercinta ini.</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> Dalam AD/ART sudah ditegaskan bahwa tujuan IMM adalah mengusahakan terbentuknya
akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
Kalau Muhammadiyah dalam Muktamar di Malang yang lalu mengusung visi Pencerahan
Peradaban, maka tugas IMM adalah membentuk akademisi Islam yang berahlak mulia
untuk pencerahan peradaban.</span></div>
</span></div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-12959121907594598662017-04-10T01:32:00.000+07:002017-04-10T09:31:37.441+07:00Untaian Kata Aktivis Perjuangan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWCcWsXhgTgP64FA-I9acJYscfThODU_-anLTRAAQurXazDk4aEQ66g0ueVs-HNa0iqwGKVyNz1baiuqauek-Q53rZFt50kbg5n-_ab_BAbugDd71L8hZukM4ObGZRkHs3PDw9H6lQ9HI/s1600/aktivis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWCcWsXhgTgP64FA-I9acJYscfThODU_-anLTRAAQurXazDk4aEQ66g0ueVs-HNa0iqwGKVyNz1baiuqauek-Q53rZFt50kbg5n-_ab_BAbugDd71L8hZukM4ObGZRkHs3PDw9H6lQ9HI/s640/aktivis.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Halo kawan-kawan IMMawan dan IMMawati, kali ini ada beberapa patah untaian kata yang luar biasa kerennya, mampu menggunggah semangat jiwa muda para Immawan/i sekalian, yaa inilah untaian kata indah dari Immawati Dinda, Selamat Membaca.....<br />
<br />
Adalah perbedaan dalam berorganisasi<br />
Bukanlah alasan saling mencaci maki<br />
Kita ini sama2 diberkati<br />
Haruslah tiada benci dan iri hati<br />
Karna satu sama lain saling memiliki<br />
Mestinyalah sudah dipupuk dalam diri<br />
<br />
Resah nian kali ini<br />
Sudinya kita cari solusi<br />
Jaga tetap harmonisasi<br />
Dalam kesatuan NKRI<br />
<br />
Solidaritas harga mati!<br />
Harus dijaga agar lestari!<br />
Duduk bersama dalam diskusi<br />
Patutlah sudah kita jalani<br />
<br />
Babak baru reformasi<br />
Menata ulang demokrasi<br />
Tiada lg mendominasi<br />
Yg ada hanya saling berbagi<br />
<br />
Saatnya semua turun aksi<br />
Tiada apatis pada birokrasi<br />
Agar tiada kubu mendominasi<br />
<br />
Katanya tiada adil di hati<br />
Namun berdiam tanpa aksi<br />
Mana bisa membenahi<br />
Tanpa adanya semangat memprovokasi<br />
<br />
Ini babak baru dimulai<br />
Bersatu dalam harmoni!<br />
Tolak segala bentuk diskriminasi!<br />
Apalagi rasa mendominasi!<br />
Ini saat nya tuk tunjuk gigi!<br />
Bersatu menguatkan lini<br />
Karna aku kamu kita sehati<br />
Dalam semangat membenahi birokrasi.<br />
<br />
Salam mahasiswa!<br />
<br />
Dindara_<br />
30 maret 17<br />
19:52 wib</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-7693082263617222362017-04-09T08:30:00.000+07:002017-04-09T08:30:02.304+07:00Puisi "Hujan" Oleh Mutia Azmi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5qmGPLE5esh_J7nj2gUExiYnO2h4fhhXW7TIu2ztYa8ZlyydbgNERRd57GzDPrB-GcwiMIUwJ8IozWO_MmdhuwO-cAq5_ZyzNzZesf_io5Zi8qMqll5mzW8h97Fe5c2RPCe5S5LdKIdQ/s1600/hujan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5qmGPLE5esh_J7nj2gUExiYnO2h4fhhXW7TIu2ztYa8ZlyydbgNERRd57GzDPrB-GcwiMIUwJ8IozWO_MmdhuwO-cAq5_ZyzNzZesf_io5Zi8qMqll5mzW8h97Fe5c2RPCe5S5LdKIdQ/s640/hujan.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
HUJAN</div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Mutia Azmi</div>
<br />
Kini rintikan itu datang membasuh bumi<br />
Mengguyur siapapun yang tak siap dengan kehadirannya<br />
Namun disatu sisi, hujan itu membangunkan kenangan-kenangan<br />
Yang telah lama bersemayam dalam hati
Entah kenangan buruk atau indah<br />
Perlahan semua bermunculan tanpa permisi<br />
<br />
Tak sedikit orang yang jatuh cinta pada hujan<br />
Karna pada saat itu ada memori indah terabadikan<br />
Perlahan mengukir sebuah harapan<br />
Harapan yang nantinya menjadi sesuatu yang sulit dilupakan<br />
<br />
Namun jangan salahkan,<br />
Bila nantinya juga banyak orang yang membenci hujan<br />
Karna pada saat itu juga banyak kejadian memilukan<br />
Perlahan mengukir sebuah keputusan
Itulah hujan<br />
Menghadirkan kebahagiaan dan kebenciaan
Bukan karna emosi,<br />
Namun karna cinta dan perasaan</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-69633078553165594922017-04-08T13:28:00.000+07:002017-04-09T05:51:51.902+07:00Kondisi Merah Dalam Kampus: Antara Bangga dan Miris<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAGUXGfCJtxOqaO-K1ySWwZkBek4NAYaIrJvJqmVDaxPQKdHUG6nOC4zWExP62zjg5hX9ICrtCvc-yLsg8izT6Rd_w04zOTk-12FsDFCHrfc4ZM4rxLpDJe3pBO8lSYaiAlVhb_8UYg8g/s1600/imm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAGUXGfCJtxOqaO-K1ySWwZkBek4NAYaIrJvJqmVDaxPQKdHUG6nOC4zWExP62zjg5hX9ICrtCvc-yLsg8izT6Rd_w04zOTk-12FsDFCHrfc4ZM4rxLpDJe3pBO8lSYaiAlVhb_8UYg8g/s640/imm.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Oleh: Dinda Azodhea Regita A<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dimana
eksistensi kader merah di dalam kampus? Hal ini agaknya cukup meresahkan
penulis akhir-akhir ini. Betapa tidak, telah lama birokrasi kampus UIN Sunan
Kalijaga dikuasai oleh oknum dominan dalam balutan bendera kuning. Masalah
seperti ini kiranya perlu kembali di telaah dengan berbagai analisis. Banyak
pertanyaan yang kemudian muncul dalam benak penulis saat ini. Apakah memang
system birokrasi kampus hanya diperuntukkan oleh satu golongan organisasi
ekternal berwarna kuning itu? Atau mungkin dari factor kader merah sendiri yang
tidak terlalu tertarik terhadap birokrasi kampus? Mahasiswa yang notabene di
daulat sebagai agent of change nampaknya perlu mulai memperhatikan hal ini.
Apakah dominasi ini merupakan suatu bentuk ketidak adilan? Jika iya, apa yang
perlu kita lakukan? Apakah kita tetap diam menjadi penonton yang apatis? Atau
kita mulai berlatih agar dapat mendapatkan posisi sebagai pemain?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adanya
ketidak adilan dalam system kampus nampaknya telah menjadi rahasia umum. Kita
ambil contoh saja dalam perekrutan panitia OPAK 2016. Sedikit sekali kader
merah maupun hijau yang ikut andil dalam
kegiatan ini. Kalaupun ada, para minoritas ini diposisikan dalam devisi yang
tak begitu penting dan tak banyak bersinggungan dengan para mahasiswa baru.
Sebuah pertanyaan baru kembali muncul. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini
ada kaitannya dengan doktrinisasi mahasiswa baru agar mau masuk dalam
organisasi yang mendominasi itu? Atau adanya rasa ketidak pedulian para kader
merah untuk turut serta andil dalam kegiatan ini? Adakah yang salah dalam
system perekrutan kepanitiaan? Apakah ada system “pesan nama” kepanitiaan OPAK
2016? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesadaran
penulis terhadap system birokrasi kampus tak lepas dari adanya proses
kaderisasi organisasi ber-jas merah pada tahun 2015 silam yang pernah penulis
ikuti. Masih ingat di benak penulis kala itu, para kader disuguhkan materi
retorika dakwah dalam artian belajar pengorganisasian demonstrasi yang sedikit
demi sedikit membuat rasa penasaran terhadap kondisi kampus. Dalam kenyataan
saat ini pun, salah satu terobosan baru yang dibuat oleh organisasi bendera
merah yakni perumusan HITS yang dielu-elukan dengan bangga nya oleh kami. Kali
ini, penulis hanya akan menjabarkan huruf T yang menjadi focus perhatian
tulisan ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Huruf T
dalam HITS yang bermakna Taktis memberi pengertian akan adanya terobosan bagi
kami untuk perlahan memasuki system birokrasi kampus yang dirasa mendominasi
salah satu lini. Dengan jujur, penulis sangat mengapresiasi akan hal ini.
Dengan alasan T tersebut pulalah penulis akhirnya mau melihat kondisi
perpolitikan kampus yang sebenarnya tidak penulis minati bahkan tidak
dimengerti sama sekali. Setelah dilihat dan dirasakan sendiri, miris rasanya melihat keadaan kampus. Di
bawah bendera merah putih yang katanya Negara semi multicultural ini, masih
saja ada domisasi yang tiada berhenti sampai detik ini. Sejak kapan kah semua
ini dimulai dan akankan semua ini berakhir?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mungkin
tidak semua kader merah tertarik terhadap politik kampus. Karena mereka
beridentitas merah didasarkan panggilan jiwa sebagai kader muhammadiyah bukan
semata-mata mencari eksistensi dalam perpolitikan dalam kampus. Penulis pun
sadar banyak yang tak sependapat dengan tulisan ini. Namun,ini hanya secuil
kegelisahan dalam hati. Merah sebagai organisasi yang mengedepankan
intelektualitas mengkin akan member sumbangsih berbau intelektualitas. Entah
harus bangga atau miris. Penulis bangga akan ketulusan dan keikhlasan pasukan merah
yang iklas mengadi dan menghidupi organisasi tanpa memikirkan eksistensi nya di
kampus sendiri. Namun disisi lain penulis miris dengan keadaan ini, karna
kampus ini bukan hanya berisi satu organisasi yang menguasai. Ini kampus kita
bersama. Tempat berproses dan mengubah mainset. Siapa lagi yang harus peduli
kalau bukan kita ini? Siapa lagi yang akan merubah sejarah ini dan
menghilangkan dominasi? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apa yang
harus kita lakukan untuk memberhentikan semua ini? Kiranya kita harus sama-sama
bersatu membuat kekuatan baru. Kita perlu kembali melihat bahwa yang berbeda
itu sebagai kawan bukan musuh yang perlu dilawan. Jikalau kita mau melawan
rasanya kita kalah masa. Maka, alangkah arif nya jika kita semua bersama-sama
seluruh organisasi eksternal kampus untuk bersatu dalam harmoni. Hapuskan
dominasi dan mulai mengukir sejarah baru reformasi birokrasi kamous kita
tercinta ini. Mari sama-sama duduk membawa nama organisasi masing-masing dan
hanyut dalam diskusi mengenai birokrasi. Tiada yang sulit jika saling mempercayai
bukan? <o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: right; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Salam
Mahasiswa!!<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-89324916795808056212017-04-07T13:23:00.000+07:002017-04-08T12:37:00.235+07:00Apa Sebenarnya Korupsi Itu ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje1O3d37CIEpcvZmpoaX1mRw3KoPPlCMeEQdcbdey37sC_Hxot9_5TrJJH4gCCALvvAL6SorUo5lvfI0pDUNQxm0S_GpZrGe5gNbLHOJnOAieFbdXA1FYde35FGYpF6NKn-5zXschPRvc/s1600/corrupt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje1O3d37CIEpcvZmpoaX1mRw3KoPPlCMeEQdcbdey37sC_Hxot9_5TrJJH4gCCALvvAL6SorUo5lvfI0pDUNQxm0S_GpZrGe5gNbLHOJnOAieFbdXA1FYde35FGYpF6NKn-5zXschPRvc/s640/corrupt.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh : Agung Prasetyo</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Kata korupsi berasal dari bahasa
latin yakni Corruption-Corrumpe yang berarti buruk, rusak menggoyakkan,
memutarbalik, atau menyogok. Sedangkan menurut UU No.31 Tahun 1999, pengertian
korupsi yaitu setiap orang yang dengan sengaja secara melawan hukum untuk
melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian
negara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Korupsi muncul setelah ada pemisahan
antara kepentingan pribadi dengan kepentingan pekerjaannya. Hal ini muncul
setelah adanya revolusi Prancis pada abad ke-19. Sejak saat itu penyalahgunaan
wewenang untuk kepentingan pribadi disebut sebagai korupsi(Marpaung,1992).
Menurut Santuria(1993) korupsi merupakan suatu tindakan penyalahgunaan kekuasaan
untuk kepentingan pribadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Korupsi tidak terjadi begitu saja,
tentu ada sebab-sebab yang memungkinkan terjadinya korupsi. Sebab-sebab itu
ialah lemahnya ketertiban hukum, gaji pegawai pemerintah yang kecil, proyek
yang melibatkan uang rakyat yang dalam jumlah yang besar, serta tidak adanya
iman dihati pelaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Korupsi di sistem pengadilan
menghentikan ketertiban hukum, dan korupsi di pemeritahan publik menghasilkan
ketidak seimbangan dalam pelayanan masyarakasyarakat. Secara umum, korupsi
mengikis mengikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian
prosedur, penyedotan usmber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan bukan
karena prestasi. Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi denagn membuat
distorsi atau ketidak efisien yang tinggi dan masih banyak lainnya kekacauan
yang ditimbulkan dari perilaku korupsi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> ALLAH SWT melarang umatnya untuk
memakan atau mengambil harta maupun hak orang lain dengan cara yang tidak
halal, baik melakukan pencurian, pencopetan, merampok, pemerasan, ataupun bentuk-bentuk
lainnya. Pandanagn Al Qur’an tentang korupsi sangatlah tegas, yaitu haram. Karena termasuk memakan harta
sesama dengan cara yang tidak halal. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Salah satu penyebab Indonesia tidak tidak
maju adalah karena korupsi. Budaya korupsi di indonesia sudah ada sejak lama.
Dampak korupsi sangatlah besar dan juga merugikan banyak ornag. Jadi menurut
islam korupsi ditetapkan sebagai tindak pidana karena termasuk tindakan yang sangat merugikan masyarkat dan
bangsa Indonesia<o:p></o:p></span></div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1485308538143076150.post-71474119390212736832017-04-06T15:30:00.001+07:002017-04-06T15:30:53.285+07:00Cara Membangun Branding Dalam Bisnis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ08kuGudSI78WoQfxAwBOI3bRrKGb6l-1hbb3WhX7xCebceeKWe6HVsAV0T9qGeAuN2v40JbEDGXcQF54Prfw6a9FhFoYTHoAF-CxADf2N6FuQPm1RLoAD29MvRSlv31vtFjFnadcy18/s1600/branding.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="342" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ08kuGudSI78WoQfxAwBOI3bRrKGb6l-1hbb3WhX7xCebceeKWe6HVsAV0T9qGeAuN2v40JbEDGXcQF54Prfw6a9FhFoYTHoAF-CxADf2N6FuQPm1RLoAD29MvRSlv31vtFjFnadcy18/s640/branding.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Oleh : Immawati Amrina Rosyada</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Siapa tak mau sukses? Siapa tak mau kaya? Pasti setiap orang
mendambakan hal-hal tersebut. Namun, apakah hal tersebut dapat tercapai hanya
dengan sekali kedip? Tentu tidak. Segala sesuatu pasti membutuhkan kerja keras dan
perjuangan jika ingin mendapatkan kesuksesan. Man jadda wajada (barangsiapa
yang bersungguh-sungguh akan memperoleh hasilnya). Seseorang dapat mencapai
kesuksesan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menjadi bussinessman. Ada
yang mengatakan bahwa jika kau ingin cepat kaya, maka berbisnislah bukan
menjadi PNS. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Namun dalam melakukan berjualan atau berbisnis,kita perlu
memperhatikan bahan/komposisi, kesehatan,kehalalan dan packagingnya. Packaging
atau kemasan merupakan hal yang sangat penting akan tetapi seringkali
disepelekan. Banyak orang yang mengatakan<i>,”Ah luarnya jelek mah nggak papa,
yang penting isinya”.</i> Namun, hal seperti itu jika dibiasakan maka menjadi
bibit baru dalam suatu pemahaman masyarakat bahwa nilai estetika tidak
diutamakan. Padahal mengenal suatu brand atau suatu kemasan perlu adanya
perbedaan dari tiap jenis barang dagangan. Pedagang harus berinisiatif untuk memberikan ciri khas
terhadap barang tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi pedagang atau
pengusaha dalam melakukan bisnis,antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lakukan
Inovasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Melakukan inovasi merupakan wujud
dari pembaruan dengan melakukan hal-hal yang baru dan kreatif. Hal ini dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk. Mulai dari komposisi/bahan dasar sampai cara
mengolah/membuat. Misalnya, Pak Andi melakukan sebuah inovasi dalam usaha
kebab. Kebab menggunakan daging lele sebagai bahan utama dan karyawan
menggunakan atraksi-atraksi yang unik dalam memasak kebab tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Branding
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Branding atau pemberian merk juga
menentukan seberapa eksis barang yang kita jual. Dengan keunikan dan ciri khas
yang berbeda dari barang milik orang lain, maka barang kita akan lebih dikenal
dan mudah dihafal oleh kebanyakan orang. Misalnya, Pak Andi pemilik usaha kebab
menamainya lapaknya sebagai ‘Kebab Hits’ agar orang-orang penasaran dan membeli
barang Pak Andi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Promosi
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selin inovasi dan branding, promosi
juga perlu digalakkan. Dalam melakukan promosi tidak hanya satu media saja yang
kita tempuh. Harus menggunakan media-media lain seperti media sosial
(facebook,twitter, instagram)dan media cetak (kartu nama,
pamflet,flyer,x-banner,dll). Pemanfaatan media akan memudahkan kita dalam
menggencarkan promosi melihat teknologi yang semakin canggih di era saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perhatikan
Segmentasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Segmentasi juga penting dalam
melakukan sebuah bisnis. tanpa kita memperhatikn segmentasi baik dari obyek,
tempat, waktu,dll pembeli mungkin hanya satu-dua saja yang berminat. Oleh
karena itu, segmentasi pasar sangat dibutuhkan oleh seorang pengusaha/pedagang.
Jangan misalnya kita menjual sepatu merk Nike di pelosok desa yang banyak
manula. Kita harus memberikan detail yang jelas, siapa saja yang kita tuju,
dimana sekiranya orang-orang tersebut mudah ditemui,dan masih banyak lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nah itulah tadi beberapa tips yang
sekiranya memudahkan kita dalam membuka peluang usaha bagi teman-teman.
Jadi,jangan sampai kita salah jurusan dalam membuka lapak usaha di kemudian
hari. Jika kita dapat melakukan hal-hal tersebut Insya Allah ini menjadi penuh
berkah dan rezeki mellimpah ruah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Karya berceritahttp://www.blogger.com/profile/15164458841840273664noreply@blogger.com0