Weather (state,county)

Breaking

Senin, 24 April 2017

CERMINAN PEMIMPIN DEMOKTASI SEJATI



Zaman Nabi Muhammad Saw

            Panglima yang berhasil mengukirkan sejarah peradapan  Dunia, membebaskan dari kebodohan Akhlak dan kebodohan Moral umat dunia, yang hanya dengan tempo waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, mampu merubah peradaban dunia hingga masa kini. Dari awal mulainya Revolusi yang dilakukanya mulai dari panglima pemimpin barisan paling depan untuk menegakan peradapan umat manusia, dapat dilihat dari cermina sifat-sifat beliau yaitu: 1. Sidiq (jujur) 2. Tabligh (menyampaikan) 3. Fatona (cerdas) 4. Amanah (dapat dipercaya). Dari ke Empat sifat-sifat inilah cerminan Akhlak dan Perilaku Nabi Muhammad Saw sehingga Moral-moral dan Akhlak kemanusiaan dengan muda meluas dan berkembang hingga keplosok-plosok penjuruh dunia, inilah yang manpu membuat kemaslahatan umat manusia. Dapat ditarika garis kepimpinan yang di cerminkan beliau, bawah pemimpin lahir dari kesadaran umat, kerena mereka memang mengetahui kebaikan perilaku, kelembutan Akhlak dan kecerdasan atau kebijaksanaan Nabi Muhammad Saw kepada seluruh manusia. Hal ini dapat dilihat pula dari prestasi-prestasi beliau, diantaranya beliau mendapatkan gelar Al Amiin (orang yang terpercaya) dan beliau juga mendapatkan kesempatan untuk meletakan Batu Hajaraaswad waktu belum menjadi seorang Rosol Allah Swt.

Masa Khulafaur Rasyidin

            Banyak didalam buku-buku yang yang menerengkan bawah sahabat-sahabat Nabi Muhammad menjadi Khalifa (pemimpin) pengantikan kepemimpinam Beliau itu karena Akhlak dan perilaku para sahabat itu sendiri, sehingga mereka di tetapkan sebagai pemimpin. Misalnya Abu Bakar shiddiq, setelah wafatnya Rasulullah para sahabat bermusawarah untuk memilih atau menentukan pemimpin penganti Rasul saw. Para sahabat melihat bawah Abu Bakarlah sesosok yang pantas menjadi penganti Nabi Muhammad, karena Akhlak, Kedekatan Dan keberanian beliau. Begitu pula Umar BIN Khatab, Usmab bin Affan, dan Ali bin abithalib mereka di pilih, bukan menchalonkan diri untuk menjadi pemimpin, karena para sahabat mengetahui persis Akhlak Dan perilaku Khalifa-kalifa  tersebut.

Adat Jawa

            Pemimpin disuatu kampung atau desa-desa khususnya di daerah jawa yang kerap akrab disebut sebagai Mbah Kaum. Mbah kaum ini menjadi kaum pemimpin disuatu kampung tidak menchalonkan diri untuk menjadi pemimpin, tetapi masyarakat dikampunglah yang memetapkan atau mengangkat orang tersebut menjadi pemimpin, karena mereka sudah mengetahui tentang Akhlak, Perilakuserta kemampuan-kemampuan beliau (Mbah Kaum).

Kesimpulan


            Dari paparan diatas dapat ditarik benang merahnya mulai dari zaman Rasulullah, zaman Sahabat dan Adat-adat tradisi Jawa, tentang cerminan-cerminan seorang pemimpin sejati. Pemimpin sejati itu Timbul dengan Sendirinya, tidak ada yang menchalonkan diri untuk menjadi pemimpin. Mereka akan menjadi pemimpin secara otomatis, rakyat pasti akan mengangkat atau mentepkan sebagai seorang pemimpin untuk mereka. Karena rakyat sudah mengetahui secara penuh Perilaku, Akhlak, kebijaksanaan sererta kemampuan-kemampuan yang dimilikinya. Dan yang menjadi orientasi adalah menegakan keadilan dan kemaslahatan Rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar