Panglima yang
berhasil mengukirkan sejarah peradapan
Dunia, membebaskan dari kebodohan Akhlak dan kebodohan Moral umat dunia,
yang hanya dengan tempo waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, mampu merubah peradaban
dunia hingga masa kini. Dari awal mulainya Revolusi yang dilakukanya mulai dari
panglima pemimpin barisan paling depan untuk menegakan peradapan umat manusia,
dapat dilihat dari cermina sifat-sifat beliau yaitu: 1. Sidiq (jujur) 2. Tabligh
(menyampaikan) 3. Fatona (cerdas) 4. Amanah (dapat dipercaya). Dari ke Empat
sifat-sifat inilah cerminan Akhlak dan Perilaku Nabi Muhammad Saw sehingga
Moral-moral dan Akhlak kemanusiaan dengan muda meluas dan berkembang hingga
keplosok-plosok penjuruh dunia, inilah yang manpu membuat kemaslahatan umat
manusia. Dapat ditarika garis kepimpinan yang di cerminkan beliau, bawah
pemimpin lahir dari kesadaran umat, kerena mereka memang mengetahui kebaikan
perilaku, kelembutan Akhlak dan kecerdasan atau kebijaksanaan Nabi Muhammad Saw
kepada seluruh manusia. Hal ini dapat dilihat pula dari prestasi-prestasi
beliau, diantaranya beliau mendapatkan gelar Al Amiin (orang yang terpercaya)
dan beliau juga mendapatkan kesempatan untuk meletakan Batu Hajaraaswad waktu
belum menjadi seorang Rosol Allah Swt.
Masa Khulafaur Rasyidin
Banyak didalam
buku-buku yang yang menerengkan bawah sahabat-sahabat Nabi Muhammad menjadi
Khalifa (pemimpin) pengantikan kepemimpinam Beliau itu karena Akhlak dan
perilaku para sahabat itu sendiri, sehingga mereka di tetapkan sebagai
pemimpin. Misalnya Abu Bakar shiddiq, setelah wafatnya Rasulullah para sahabat
bermusawarah untuk memilih atau menentukan pemimpin penganti Rasul saw. Para
sahabat melihat bawah Abu Bakarlah sesosok yang pantas menjadi penganti Nabi
Muhammad, karena Akhlak, Kedekatan Dan keberanian beliau. Begitu pula Umar BIN
Khatab, Usmab bin Affan, dan Ali bin abithalib mereka di pilih, bukan
menchalonkan diri untuk menjadi pemimpin, karena para sahabat mengetahui persis
Akhlak Dan perilaku Khalifa-kalifa
tersebut.
Adat Jawa
Pemimpin disuatu
kampung atau desa-desa khususnya di daerah jawa yang kerap akrab disebut
sebagai Mbah Kaum. Mbah kaum ini menjadi kaum pemimpin disuatu kampung tidak
menchalonkan diri untuk menjadi pemimpin, tetapi masyarakat dikampunglah yang
memetapkan atau mengangkat orang tersebut menjadi pemimpin, karena mereka sudah
mengetahui tentang Akhlak, Perilakuserta kemampuan-kemampuan beliau (Mbah
Kaum).
Kesimpulan
Dari paparan
diatas dapat ditarik benang merahnya mulai dari zaman Rasulullah, zaman Sahabat
dan Adat-adat tradisi Jawa, tentang cerminan-cerminan seorang pemimpin sejati.
Pemimpin sejati itu Timbul dengan Sendirinya, tidak ada yang menchalonkan diri
untuk menjadi pemimpin. Mereka akan menjadi pemimpin secara otomatis, rakyat
pasti akan mengangkat atau mentepkan sebagai seorang pemimpin untuk mereka.
Karena rakyat sudah mengetahui secara penuh Perilaku, Akhlak, kebijaksanaan
sererta kemampuan-kemampuan yang dimilikinya. Dan yang menjadi orientasi adalah
menegakan keadilan dan kemaslahatan Rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar