Bidang Tabligh Keilmuan - Setiap
manusia memiliki rasa peduli terhadap oranglain terutama orang terdekat seperti
keluarga, tetangga, teman dekat, sahabat, dan sebagainya. Bila mereka mengalami
kesulitan atau kesusahan, maka sebagai orang terdekatnya secara refleks untuk
membantu. Rasa kepedulian sudah tertanam terhadap orang-orang terdekat,
sehingga jika mereka mengalamai kesusahan maka kita akan langsung membantu.
Akhir-akhir Bulan November 2017,
D.I.Yogyakarta yang disebut kota aman, nyaman, dan ramai akan wisata, dilanda
bencana banjir dan tanah longsor. Curah hujan yang ekstrim disertai angin
kencang menyebabkan daerah terutama Gunungkidul, Bantul terendam banjir yang
cukup tinggi dan dilanda tanah longsor. Bencana alam tersebut membawa kesedihan
dan kesusahan terhadap warga disekitar daerah tersebut, karena mereka
kehilangan tempat tinggal, sarana prasarana dan lain sebagainya. Akan tetapi, terdapat
hikmah dari setiap musibah antara lain sebagai manusia harusnya menjaga
kelestarian lingkungan dan peduli terhadap alam. Di samping harus peduli dengan
alam, bencana alam merefleksikan bahwa sebagai manusia saling bantu membantu
terhadap orang lain yang mengalami kesusahan. Bencana tersebut menggerakan
kesadaran dan hati nurani kita untuk peduli terhadap mereka. Wujud kepedulian
antara lain melalui bantuan, baik bantuan material, moril, tenaga, dan lain
sebagainya.Kepedulian memberi bantuan terhadap saudara yang mengalami musibah
akan mempererat persaudaraan. Karena pada hakikatnya manusia satu dengan
lainnya saling membutuhkan.
Dikutip dari berita online kompasiana
tanggal 21 November 2017, Kota Yogyakarta dan DIY pada umumnya belum lama ini
mendapatkan julukan sebagai Kota Relawan. Disamping dikenal sebagai kota pelajar,
kota mahasiswa, kota Gudeg, dan kota Budaya. Julukan sebagai kota Relawan baru
ini dilontarkan Menteri Sosial, Ibu Khofifah Indar Parawansa ketika melihat dan
mengamati terutama pada saat terjadi peristiwa Gempa Bumi tahun 2006 dan Erupsi
Merapi tahun 2010. Solidaritas warga sekitar tersebut berperan saling gotong
royong membantu satu sama lain sehingga beliau terkesan dan terharu kemudian
menyebutnya Yogyakarta sebagi kota Relawan.
Dalam berita online tersebut juga
disebutkan di Yogyakarta banyak ditemui para relawan yang tergabung dalam
organisasi maupun komunitas. Di Yogyakarta relawan yang tergabung dalam
organisasi seperti Taruna Siaga Bencana (TANAGA), Banser, RAPI, ORARI, Kokam,
PMI, dan BPBD, Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC), Bakti Kerja Relawan, Relawan
Pendamping Masyarakat, Volunteer Camp, Volunteer Academy, Mobile Volunteer
(membantu masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya, baik dalam bentuk
layanan kesehatan, pemberian paket pangan, aksi bersama bersih lingkungan, dan
lainnya).
Untuk itu para relawan, memiliki
kepedulian dan solidaritas yang tinggi untuk membantu oranglain. Dalam bencana
alam di Gunungkidul dan Bantul, para relawan siaga dalam membantu korban
bencana. Di dalam lingkup kampus, wujud kerelawanan dengan penggalangan dana
yang dilakukan oleh mahasiswa dan diberikan kepada korban-korban bencana alam
tersebut. Karena pada hakikatnya, mahasiswa harus bersikap peka, aktif, dan
mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Tidak hanya masyarakat di Yogyakarta yang
mempunyai kepekaan terhadap bencana alam, mahasiswa di Yogyakarta juga memiliki
kepekaan dan kesadaran yang tinggi. Banyak mahasiswa-mahasiswa turun di jalan
untuk menggalang dana dan ikut serta dalam penyaluran di lokasi bencana maupun
pengungsian. Selain itu, mahasiswa tersebut juga membantu para warga korban
bencana di tempat pengungsian.
Jadi, kerelawanan masyarakat terutama
daerah Yogyakarta terhadap bencana alam cukup banyak. Kepedulian dan kepekaan
masyarakatnya cukup tinggi, sehingga mereka cekatan untuk membantu oranglain
yang mengalami kesusahan. Selain masyarakat, kepedulian mahasiwa di Yogyakarta
cukup tinggi dan mereka saling bekerja sama untuk membantu korban bencana alam
tersebut. Untuk itu, tidak dibutuhkan banyak syarat untuk menjadi relawan.
Hanya kemauan dan kepekaan terhadap oranglain yang mengalami kesusahan, dan
kita membantunya secara sukarela. Jika suatu masyarakat tersebut memiliki rasaa
kepedulian tinggi terhadap orang lain disekitarnya, maka akan terciptanya
kerukunan, kenyamanan, dan ketrentaman dalam masyarakat
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar