Weather (state,county)

Breaking

Selasa, 16 Januari 2018

REFLEKSI NILAI KERELAWANAN


Bidang Tabligh Keilmuan - Setiap manusia memiliki rasa peduli terhadap oranglain terutama orang terdekat seperti keluarga, tetangga, teman dekat, sahabat, dan sebagainya. Bila mereka mengalami kesulitan atau kesusahan, maka sebagai orang terdekatnya secara refleks untuk membantu. Rasa kepedulian sudah tertanam terhadap orang-orang terdekat, sehingga jika mereka mengalamai kesusahan maka kita akan langsung membantu.

          Akhir-akhir Bulan November 2017, D.I.Yogyakarta yang disebut kota aman, nyaman, dan ramai akan wisata, dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Curah hujan yang ekstrim disertai angin kencang menyebabkan daerah terutama Gunungkidul, Bantul terendam banjir yang cukup tinggi dan dilanda tanah longsor. Bencana alam tersebut membawa kesedihan dan kesusahan terhadap warga disekitar daerah tersebut, karena mereka kehilangan tempat tinggal, sarana prasarana dan lain sebagainya. Akan tetapi, terdapat hikmah dari setiap musibah antara lain sebagai manusia harusnya menjaga kelestarian lingkungan dan peduli terhadap alam. Di samping harus peduli dengan alam, bencana alam merefleksikan bahwa sebagai manusia saling bantu membantu terhadap orang lain yang mengalami kesusahan. Bencana tersebut menggerakan kesadaran dan hati nurani kita untuk peduli terhadap mereka. Wujud kepedulian antara lain melalui bantuan, baik bantuan material, moril, tenaga, dan lain sebagainya.Kepedulian memberi bantuan terhadap saudara yang mengalami musibah akan mempererat persaudaraan. Karena pada hakikatnya manusia satu dengan lainnya saling membutuhkan.

          Dikutip dari berita online kompasiana tanggal 21 November 2017, Kota Yogyakarta dan DIY pada umumnya belum lama ini mendapatkan julukan sebagai Kota Relawan. Disamping dikenal sebagai kota pelajar, kota mahasiswa, kota Gudeg, dan kota Budaya. Julukan sebagai kota Relawan baru ini dilontarkan Menteri Sosial, Ibu Khofifah Indar Parawansa ketika melihat dan mengamati terutama pada saat terjadi peristiwa Gempa Bumi tahun 2006 dan Erupsi Merapi tahun 2010. Solidaritas warga sekitar tersebut berperan saling gotong royong membantu satu sama lain sehingga beliau terkesan dan terharu kemudian menyebutnya Yogyakarta sebagi kota Relawan.

          Dalam berita online tersebut juga disebutkan di Yogyakarta banyak ditemui para relawan yang tergabung dalam organisasi maupun komunitas. Di Yogyakarta relawan yang tergabung dalam organisasi seperti Taruna Siaga Bencana (TANAGA), Banser, RAPI, ORARI, Kokam, PMI, dan BPBD, Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC), Bakti Kerja Relawan, Relawan Pendamping Masyarakat, Volunteer Camp, Volunteer Academy, Mobile Volunteer (membantu masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya, baik dalam bentuk layanan kesehatan, pemberian paket pangan, aksi bersama bersih lingkungan, dan lainnya).

          Untuk itu para relawan, memiliki kepedulian dan solidaritas yang tinggi untuk membantu oranglain. Dalam bencana alam di Gunungkidul dan Bantul, para relawan siaga dalam membantu korban bencana. Di dalam lingkup kampus, wujud kerelawanan dengan penggalangan dana yang dilakukan oleh mahasiswa dan diberikan kepada korban-korban bencana alam tersebut. Karena pada hakikatnya, mahasiswa harus bersikap peka, aktif, dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Tidak hanya masyarakat di Yogyakarta yang mempunyai kepekaan terhadap bencana alam, mahasiswa di Yogyakarta juga memiliki kepekaan dan kesadaran yang tinggi. Banyak mahasiswa-mahasiswa turun di jalan untuk menggalang dana dan ikut serta dalam penyaluran di lokasi bencana maupun pengungsian. Selain itu, mahasiswa tersebut juga membantu para warga korban bencana di tempat pengungsian.


          Jadi, kerelawanan masyarakat terutama daerah Yogyakarta terhadap bencana alam cukup banyak. Kepedulian dan kepekaan masyarakatnya cukup tinggi, sehingga mereka cekatan untuk membantu oranglain yang mengalami kesusahan. Selain masyarakat, kepedulian mahasiwa di Yogyakarta cukup tinggi dan mereka saling bekerja sama untuk membantu korban bencana alam tersebut. Untuk itu, tidak dibutuhkan banyak syarat untuk menjadi relawan. Hanya kemauan dan kepekaan terhadap oranglain yang mengalami kesusahan, dan kita membantunya secara sukarela. Jika suatu masyarakat tersebut memiliki rasaa kepedulian tinggi terhadap orang lain disekitarnya, maka akan terciptanya kerukunan, kenyamanan, dan ketrentaman dalam masyarakat tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar